Tanggul Sungai Kedunglarangan Jebol, Petani Tambak di Kalianyar Tak Bisa Tebar Benih

Tanggul Sungai Kedunglarangan Jebol, Petani Tambak di Kalianyar Tak Bisa Tebar Benih Tanggul sungai jebol. foto: ilustrasi

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan petani tambak di kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil kabupaten mulai was-was lantaran tanggul sungai Kedunglarangan yang jebol dalam satu bulan lebih airnya mulai meluberi tambak-tambak mereka.

Para petani tak bisa melakukan penebaran benih karena belum ada penangan dari pihak terkait.

Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan

Menurut keterangan Ketua Paguyuban Petani Tambak Kalianyar, H. Taman, jebolnya tanggul Kedunglarangan tersebut terjadi sekitar Januari lalu.

"Saat musim hujan tiba luapan sungai Kedunglarangan menerjang tambak-tambak yang ada di wilayah Kalisari, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil karena tanggul yang selama ini berfungsi untuk membendul air rusak," jelasnya.

Tak kurang ada 500 hektar lahan tambak yang terdampak. Para pemilik tambak itu pun tak bisa menggunakan tambaknya produksi. Menurut Taman, ada sekitar 15 meter tanggul Kedunglarangan yang jebol. Hingga saat ini, belum ada pembenahan baik dari pihak BBWS ataupun Pemkab.

Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab

Akibatnya, tambak-tambak warga menganggur lantaran tak bisa ditaburi benih. "Kami tidak bisa menebar benih, karena luberan air Kedunglarangan yang masuk ke lahan tambak," ungkap Taman yang memiliki sekitar 18 hektar tambak di kawasan setempat.

Petani tambak yang lain, Edi Surdjana merasakan hal serupa. Ia yang seharusnya menabur benih ikan, harus menunda keinginannya tersebut. Hal tersebut dilakukan, lantaran menunggu adanya pembenahan.

Terpisah Camat Bangil, Rahmat Syarifudin menyampaikan, tambak-tambak tersebut merupakan milik pribadi para petani tambak. Para petani tambak di wilayah setempat sejatinya sudah melakukan pertemuan, yang tujuannya membahas persoalan tersebut.

Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas

Dari hasil pertemuan itu, pihak petani sepakat untuk melakukan pembenahan tanggul secara swadaya. Bahkan, dananya sudah terkumpul Rp 35 juta untuk membenahi tanggul tersebut.

"Sudah ada kesepakatan kalau akan dibenahi swadaya. Petani belum menebar benih, selain menunggu pembenahan tersebut juga menunggu musim penghujan berakhir," jelasnya. (psr3/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO