GRESIK, BANGSAONLINE.com - Para buruh PT. Smelting yang sebelumnya mengadukan nasib ke DPRD Gresik soal PHK sepihak menagih janji para wakil rakyat soal kelanjutan sengketa tersebut. Mereka menuding dewan Gresik tak peduli nasib buruh.
Pasalnya, hingga kini pihak manajemen PT. Smelting dan Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) tak kunjung dipanggil. Padahal sebelumnya dewan berjanji akan memanggil keduanya sebelum 17 Februari.
Baca Juga: Ketua BPD Roomo Gresik Menang Praperadilan atas Status Tersangka Korupsi Dana CSR Beras
"Tak dipanggilnya manajemen PT.Smelting dan Disnakertrans menunjukkan mereka tak peduli nasib wong cilik, nasib buruh," ujar salah satu buruh Smelting kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (21/2).
Sekadar diketahui, sejak Senin (20/2) kemarin, seluruh anggota DPRD Gresik sedang Kunker (kunjungan kerja) dalam provinsi, hingga tiga hari ke depan.
Kondisi ini mengakibatkan pelayanan di DPRD Gresik lumpuh. Termasuk sejumlah agenda kerakyatan tak bisa dijalankan. Seperti agenda menyelesaikan soal kasus PHK 309 buruh PT. Smelting. Sampai Selasa (21/2), kasus PHK tersebut masih terkatung-katung.
Baca Juga: Kajari Gresik Sebut Sisa Anggaran CSR dari Perusahaan di Desa Roomo Tembus Rp11 Miliar
BERITA TERKAIT:
- Terkait PHK 309 Karyawan, Janji DPRD Gresik Panggil Manajemen PT. Smelting Tak Terbukti
- Ini Alasan 309 Karyawan PT Smelting Gresik Mogok Kerja hingga Berujung PHK
- Tokoh Masyarakat Gresik Minta Bupati Turun Tuntaskan PHK 309 Buruh PT. Smelting
Wakil Ketua Serikat Pekerja FSPMI PT. Smelting Ali Rifai kepada BANGSAONLINE.com mengungkapkan hingga saat ini pihak Komisi D belum memberi kabar soal kasus ini.
"Janji Komisi D memanggil manajemen tak terbukti hingga Pak Muntarifi meninggal," katanya melalui aplikasi chatting WhatsAppnya, Selasa (21/2).
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Untuk itu, lanjut dia, buruh PT. Smelting korban PHK akan kembali melakukan aksi demo. "Besok Kamis (23/2) kami akan aksi lagi," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News