GRESIK,BANGSAONLINE.com – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Gresik kian intens mensosialisasikan tanggap bencana kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan sebab Kabupaten Gresik merupakan salah satu wilayah yang dikategorikan masuk dalam daerah rawan bencana.
Setelah BPBD membentuk puluhan desa tangguh, khususnya desa-desa di wilayah rawan bencana, BPBD yang dimpin Abu Hasan ini menyasar kalangan anak muda untuk ikut andil dalam pencegahan dan penanganan bencana. Kali ini BPBD menggandeng Social Emergency Response Nahdlatul Ulama (SER NU) Kabupaten Gresik. Sebanyak 80 kader Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam SER NU Kabupaten Gresik mulai 24-26 Februari 2017 digembleng BPBD dalam Pendidikan & Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana di Bumi Perkemahan (Bumper) Sunan Kalijaga, Sidayu Kecamatan Sidayu.
Baca Juga: Terdampak Kekeringan, Kades Ganggang dan Anggota DPRD Gresik Minta BPBD Droping Air Bersih
Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Gresik Abu Hasan saat membuka kegiatan tersebut mengaku senang ada komponen masyarakat khususnya kalangan anak muda turut peduli dan andil dalam penanganan bencana daerah.
"Kami bersyukur dan berterima kasih karena terus bermunculan kelompok masyarakat yang peduli terhadap penanganan bencana, sehingga kedepannya akan banyak masyarakat yang siap menghadapi bencana,” kata dia.
Menurut dia, Kabupaten Gresik termasuk dalam 4 kabupaten yang diundang pemerintah pusat untuk sharing pengalaman dalam penanganan bencana. Dan, Kabupaten Gresik pada Tahun 2015 terpilih sebagai kabupaten yang tanggap terhadap penanggulangan bencana.
Baca Juga: Destana BPBD Jatim Sasar Desa Terdampak Gempa di Pulau Bawean
"Ini karena kesiap-seiagaan pemerintah dan masyarakatnya dalam menghadapi bencana," jelasnya.
Dia berharap ke depannya akan terus bermunculan komponen-komponen masyarakat lain yang peduli terhadap persoalan dan penanganan bencana di Kabupaten Gresik. " Mudah-mudahan ada SER NU-SER NU lain dalam membantu pemerintah untuk penanganan bencana,"pungkasnya.
Sementara Ketua Panitia pendidikan SER NU, Muhammad Chubab menyatakan sosialisasi tersebut merupakan kegiatan kali kedua digelar setelah bulan Desember 2016, lalu. Tujuannya, untuk memberikan wawasan pengetahuan menggenai standar penanggulangan bencana kepada para kader NU.
Baca Juga: Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?
"Sehingga, mereka ketika menghadapi bencana langsung bisa menanganinya," kata Muhammad Chubab.
Ditambahkan dia ada beberapa materi dasar yang diberikan kepada para peserta. Di antaranya, manajemen dapur umum, kekompakan tim anggota, manajemen posko bencana dan teknik evakuasi korban. Kegiatan tersebut salain dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Gresik, juga hadir Rois Syuriah PCNU Kabupaten Gresik periode 2016-2021 KH. Mahfudz Ma’sum.
Kiai Mahfudz dalam sambutannya mengaku senang dan bangga terhadap teman-teman yang mau meluangkan waktu untuk membantu masyarakat. “ Salah satu tugas manusia sebagai hamba Allah adalah saling tolong menolong,"kata dia.
Baca Juga: 5 Kecamatan di Gresik Terdampak Gempa, 5.333 Bangunan Rusak dan 7 Warga Terluka
"Siapapun orang yang bisa memberi pertolongan orang yang kesusahan maka kelak, orang itu akan ditolong Allah di akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang ditolong baik di dunia maupun di akhirat,” pungkas dia. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News