Pepisahan yang Berakhir Tragis, Rem Bus Blong saat Menuju Grojogan Sewu Tawangmangu

Pepisahan yang Berakhir Tragis, Rem Bus Blong saat Menuju Grojogan Sewu Tawangmangu Tampak warga berusaha mengevakuasi para korban.

KARANGANYAR, BANGSAONLINE.com - Tujuh orang tewas setelah bus yang mereka tumpangi terguling di sungai dengan kedalaman sekitar 10 meter, wilayah Gondosuli, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (26/2).

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djarod Padakova membenarkan kecelakaan maut yang dialami bus pariwisata PO Solaris Jaya tersebut.

"Tiga meninggal di tempat kejadian, tiga lainnya saat dalam perjalanan ke RS, dan satu lagi setelah memperoleh perawatan," katanya.

Selain korban tewas, kata dia, terdapat pula sejumlah penumpang yang mengalami luka-luka.

Dugaan sementara, lanjut dia, kecelakaan tunggal tersebut disebabkan rem bus yang tidak berfungsi saat melaju di jalan yang menurun tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, kecelakaan tersebut bermula ketika bus melaju dari arah Magetan, Jawa Timur.

Bus asal Sidoarjo yang mengangkut sekitar 29 penumpang tersebut bertujuan menuju lokasi wisata di wilayah Tawangmangu. Saat memasuki jalan umum di Gondosuli, bus melaju kencang hingga tidak berhenti. Bus terperosok dan terguling ke sebuah sungai sedalam 10 meter.

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Ahdi Rizaliansyah, kepada wartawan di Puskesmas Tawangmangu meyebutkan, kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata PO Solaris Jaya K 1677 CD di Banaran, Kelurahan Gondosuli karena rem blong.

"Kecelakaan (bus pariwisata) ini terjadi karena mengalami rem blong," katanya.

Akibatnya, bus yang melaju dari arah Sarangan menuju Grojogan Sewu, Tawangmangu terjun masuk ke sungai Desa Banaran, Gondosuli.

Bus tersebut merupakan rombongan guru dan keluarga dari SD Jimbaran, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka mengadakan rekreasi dalam rangka perpisahan.

Di antara tujuh korban yang tewas kecelakaan maut bus wisata masuk jurang di Tawangmangu, dua di antaranya diketahui bapak dan anak perempuannya.

Suwandi, warga Wonokasian RT.06, RW 02, Wonoayu, Sidoarjo, Jatim dan putrinya Ica Susilowati, 23 tahun menjadi korban tewas.

Empat korban lainnya adalah Ria Resbara, warga Sidoarjo, Dra Hj. Zuhro, warga Ketimang RT 07, RW 02, Wonoayu, Sidoarjo, Jatim; Puji Haryanto yang beralamat Padangan RT 07, RW 03, Tulangan, Sidoarjo, Jatim dan Ega, warga Sidoarjo.

Kronologis kejadian berawal saat bus melaju dari arah Cemoro kandang Tawangmangu menuju ke tempat wisata yang ada di Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Namun belum sampai di tempat tujuan, tepatnya di Jalan umum Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, menurut keterangan dari para saksi saat tidak jauh dari TKP bahwa Bus tersebu dari atas melaju kencang sehingga tidak dapat berhenti.

Akhirnya bus terperosok hingga terbalik ke dalam sungai di wilayah Dusun Banaran sehingga mengakibatkan 7 orang mengalami meninggal dunia masing-masing enam orang meninggal dunia di TKP dan satu orang meninggal di RSUD Karanganyar.

Sekretaris PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan saat ini jenazah korban meninggal sudah dievakuasi. Jenazah sudah dikirim ke Sidoarjo, salah satunya dengan menggunakan mobil jenazah PMI Solo.

"Semua sudah terevakuasi dan jenazah sudah perjalanan ke Sidoharjo, salah satu dengan mobil jenazah PMI Solo," kata Sumartono, Minggu (26/2). (cat/yah/trb/lan)