SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo, H. M. Sunarto SH, meminta pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo, turut jihad melawan korupsi di wilayah di Sidoarjo.
Ungkapan itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara bedah buku "NU Jihad Melawan Korupsi", usai pelantikan pengurus IKA PMII Sidoarjo Periode 2016-2021, di Cafe Ale, Pondok Jati, Sidoarjo, Selasa (28/2).
Baca Juga: Puncak Satu Abad NU, IKA PMII Sidoarjo Siapkan 6 Posko, Fasilitasnya Macam-Macam
Menurut mantan Aspidsus Kejati Gorontalo itu, arah jihad melawan korupsi itu harus konkret. Misalkan, ikut melaporkan pejabat yang melakukan korupsi.
"Itu langkah yang konkret dan kontribusi melakukan jihad melawan koruptor," ujar mantan Kajari Moko-moko itu.
Akan tetapi, sambungnya, jika melaporkan harus didukung dengan data yang kuat. "Datanya harus kuat, jangan asal-asalan agar tidak mendolimi orang," jelasnya.
Baca Juga: Kenalkan Kepengurusan Baru, PC PMII Sidoarjo Gelar Silaturahim dengan DPRD
Mantan Kajari Jombang itu mengaku dalam pemberantasan korupsi itu tidaklah mudah seperti dalam teori belaka. "Pasalnya, selain memiliki bukti yang cukup, penegak hukum juga harus memiliki keberanian untuk mengungkap siapa saja yang bertangung jawab merugikan keuangan negara," ungkapnya.
Bukan hanya itu, goncangan dan tekanan dari berbagai pihak pasti ada. Dia mengibaratkan, kasus korupsi itu bagaikan hutan rimba yang masih belum dijamah oleh siapa pun. "Dalam hutan itu banyak binantang buas, harimau, gajah, ular dan hewan buas lainnya," ibaratnya.
Sementara, Ketua Ika PMII Sidoarjo, Fatihul Faizun meyatakan siap jihad melawan koruptor di Sidoarjo. "Kami siap melawan koruptor," ujarnya.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Ajak Mahasiswa Aktif Edukasi Masyarakat Soal Protokol Kesehatan
Ia mengaku bakal mengawal kasus korupsi yang ada di Sidoarjo. "Korupsi itu kejahatan luar biasa, itu yang membuat negri ini miskin," jelasnya. (nni/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News