Kiai dan Tokoh Masyarakat Kumpul Bahas Kawasan Religi Islamic Center

Kiai dan Tokoh Masyarakat Kumpul Bahas Kawasan Religi Islamic Center Para kiai dan tokoh masyarakat saat ditunjukkan presentasi pembangunan Kawasan Religi Islamic Center. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah kiai, tokoh masyarakat, anggota DPRD Gresik, dan budayawan kumpul bareng berembuk berdirinya Kawasan Religi Islamic Center Alun-Alun Kota Gresik, di Ruang Rapat Puteri Mijil Komplek Pendopo Bupati Gresik, Kamis (16/3).

Mereka mendukung pembangunan kawasan wisata religi setelah melihat penayangan gambar-gambar dua dimensi dari arsitektur bakal bangunan Islamic Center serta gambar tiga dimensi yang berbentuk animasi yang dipaparkan oleh konsultan.

Baca Juga: Hadiri Halalbihalal MWC NU Balongpanggang, Gus Yani Serahkan 5 Motor dari CSR PT Waskita

Mereka kagum dengan animasi desain gedung Islamic Center yang terkoneksi dengan Masjid Jami’ Gresik melalui dua jembatan kembar yang tampak sangat megah.

Gedung berlantai dua terlihat artistik karena dikelilingi jalan melingkar dengan pagar di kanan kirinya.

“Kami berharap semua proyek Islamic Centre bisa rampung total pada tahun 2018,” kata Bupati Sambari Halim Radianto, didampingi Wabup Moh. Qosim serta Sekda Djoko Sulistiohadi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bambang Isdianto.

Baca Juga: Bupati Gresik Resmikan Masjid KH Robbach Ma'sum

Direncanakan, total anggaran bangunan Islamic Centre menelan biaya Rp 28 Miliar. Untuk tahun 2017 anggaran yang disiapkan sebesar Rp 20 miliar. Sisanya akan diselesaikan pada tahun anggaran 2018.

"Kami berharap seluruh bangunan konstruksi selesai semua pada tahun 2017. Dan pada 2018 tinggal finishing," terang Bupati.

Bupati menyatakan, membangun Kawasan Religi selain merupakan program unggulan yang sudah dijanjikan. Program ini bisa memagari masyarakat santri Gresik dari pengaruh budaya luar.

Baca Juga: Tahun 2023, Dinas Cipta Karya Gresik Kebut Sejumlah Proyek Prestisius Bupati Yani

“Saya sadar, pengaruh investasi, industri, pelabuhan international secara tidak langsung dapat mempengaruhi budaya masyarakat Gresik. Cara inilah yang kami upayakan untuk melindungi masyarakat santri,” terangnya.

Melihat pemaparan Bupati serta para Konsultan Proyek, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Gresik, KH. Mansyur Shodiq menyatakan sangat senang dan mendukung.

“Saya menginginkan pertemuan ini tak hanya sekali ini saja, tapi ada pertemuan lanjutan dengan para kiai dan alim ulama di wilayah Gresik,” katanya.

Baca Juga: Pekerjaan Molor, Komisi III DPRD Gresik Sidak Proyek Islamic Center di Balongpanggang

Para kiai yang hadir juga mengusulkan beberapa hal lain, yaitu agar kawasan religi tersebut menghidupkan kembali fungsi sumur bersejarah yang ada di tempat itu, juga meminta agar pemerintah memikirkan relokasi PKL.

Mendengar beberapa permintaan tersebut, Bupati siap melaksanakan termasuk akan mempertemukan dengan beberapa kiai yang lain di Gresik. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO