ACS Berjalan Lancar, Dishub Ponorogo Belum Temukan Transportasi Online

ACS Berjalan Lancar, Dishub Ponorogo Belum Temukan Transportasi Online Kepala Dinas Perhubungan Ponorogo, Djunaedi.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Program strategis Bupati Ipong Muchlissoni berupa Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) yang baru dimulai bulan lalu dinyatakan berjalan lancar. Bahkan jumlah armada dan trayeknya mengalami peningkatan karena atensi dari masyarakat cukup besar. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Ponorogo, Djunaedi di ruang kerjanya, Rabu (22/3).

Djunaedi menyatakan, dari evaluasi yang telah dilakukan, ACS dikatakan berhasil karena tidak ada keluhan dan peminatnya membludak.

Baca Juga: Minggu Pertama Beroperasi, Angkutan Cerdas Sekolah akan Dievaluasi

“Saat awal launching kita memiliki 31 armada. Namun saat ini kita sudah mengelola 37 armada yang melayani 24 trayek di seluruh penjuru Ponorogo,” ujar Djunaedi.

Untuk itu, pihaknya akan terus berkomitmen untuk menyediakan layanan antar jemput gratis bagi anak sekolah tersebut dengan terus melakukan evaluasi, termasuk bulan Juli mendatang. Pihaknya akan mengumpulkan seluruh sopir armada ACS untuk membicarakan hal-hal yang dianggap perlu dan memberikan solusi yang terbaik.

“Bukan tidak mungkin kalau peminatnya terus bertambah, kita akan menambah lagi armada dan trayek yang ada. Program ini bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar dan meningkatkan ekonomi para pengemudi yang selama ini kembang kempis,” urai Djunaedi.

Untuk angkutan online yang akhir-akhir ini menjadi trending topik berita nasional, di Ponorogo belum ditemukan pengelola maupun pelaku angkutan online. Namun secara umum pihaknya tidak bisa menghindari kemajuan teknologi, sehingga mau tidak mau harus menggunakan teknologi. Djunaedi melihat kasus ini terjadi karena keterlambatan regulasi yang mengatur teknologi yang berkembang pesat.

“Saat ini yang ada di Ponorogo ada paguyuban ojek di Terminal Selo Aji baik motor maupun mobil yang beroperasi menggunakan HP dengan pengguna terbanyak dari Ponpes Gontor. Saat ini belum ditemukan potensi konflik di sini. Apabila suatu ketika kita temukan di lapangan maka akan dikumpulkan dalam satu forum dan kita cari kesepakatan terbaik untuk menghindari konflik,” terang Djunaedi.

Selain itu, pihaknya mengikuti regulasi yang berlaku dengan terus berkoordinasi dengan pimpinan di tingkat provinsi dan pusat, untuk membahas angkutan online dan potensi dampaknya. Padal 29 Maret 2017 mendatang pihaknya akan melakukan rapat koordinasi di Surabaya.

”Harapan kami di Ponorogo dapat terjalin komunikasi dengan semua pihak termasuk pengelola dan pelaku angkutan online apabila ada,” pungkas Djunaedi. (yah/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO