PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) sudah mulai berjalan sejak Senin (20/2). Sesuai dengan rencana, angkutan anak sekolah tersebut melayani 13 rute dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Ponorogo Djunaedi saat dikonfirmasi, Selasa (21/2), pihaknya mengaku lega bahwa salah satu program strategis bupati Ponorogo dalam rangka meminimalisir kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan pelajar mendapat antusiasme dari para pelajar, orangtua siswa, dan masyarakat umum.
Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog
“Alhamdulillah, hari pertama pelaksanaan ACS dapat dikatakan berhasil. Dengan 31 armada yang kita sediakan diserbu para pelajar. Hanya ada beberapa armada yang tidak dapat penumpang. Untuk itu, akan terus kita evaluasi di minggu pertama pelaksanaan ACS ini,” ujar Djunaedi.
Untuk armada yang tidak mendapat penumpang akan digeser ke jalur yang padat penumpangnya namun terbatas armadanya. Selain tidak mendapat penumpang, jadwal kepulangan siswa di beberapa sekolah tidak sama, ada yang pukul 12.40 WIB, ada yang pukul 15.00, bahkan ada yang pukul 16.00.
Hal tersebut akan diselesaikan dengan terus berkoordinasi antara pengemudi, pihak sekolah, siswa bahkan orang tua murid. Diharapkan minggu kedua nanti semua jalur sudah fix dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik.
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo
“Harapan kami dengan berjalannya ACS ini dapat menekan angka kecelakaan lalu-lintas di kalangan pelajar dan mampu menggairahkan kembali keberadaan transportasi massal karena dengan dana Rp 103.000/ hari / armada yang berada dalam kota, dan Rp 135.000/ hari/ armada yang berada di luar kota di mana pembayarannya dilakukan setiap minggu, akan memberikan pendapatan rutin bagi setiap pengemudi atau pemilik kendaraan yang armadanya kita sewa untuk ACS ini,” jelas Djunaedi.
Pelaksanaan ACS ini akan terus dievaluasi. Sebelumnya dengan anggaran Rp 1,1 miliar pihaknya menginginkan ada 33 armada, namun yang layak jalan baru 31 armada. Selanjutnya, apabila ada respon positif pihaknya akan menambah 6 armada lagi melalui anggaran PAK nanti, terutama untuk mengangkut pelajar dari pelosok-pelosok. Dengan asumsi setiap kendaraan mampu mengangkut minimal 17 siswa, maka setiap hari mampu mengangkut 561 siswa.
“Tentu dengan jumlah 561 siswa yang kita angkut belumlah dikatakan ideal untuk memberikan fasilitas transportasi kepada para siswa, karena idealnya kita memberikan fasilitas tersebut kepada 1.500 siswa. Namun secara bertahap akan kita evaluasi dan terus kita lihat perkembangannya. Sesuai dengan instruksi upati apabila terus dibutuhkan maka tahun depan akan kita tingkatkan anggarannya sampai dengan Rp 2,5 miliar,” terang Djunaedi.
Baca Juga: Seru! Sugiri-Ipong Tanding Ulang pada Pilbup Ponorogo 2024
"Sekali lagi harapannya adalah mampu memberikan fasilitas transportasi yang layak kepada siswa, sehingga mampu menekan angka kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan pelajar," pungkasnya.
Di sisi lain mampu meningkatkan perekonomian bagi para pengemudi, baik angkudes maupun mini bus yang akan mendapatkan penghasilan rutin setiap harinya dengan keuntungan Rp 50.000 per hari. (yah/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News