BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pasca ditemukanya mayat remaja putri tanpa identias di aliran Kali Abab Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar kemarin siang, kini pihak kepolsian sudah mengantongi nama mayat remaja putri tersebut. Korban bernama Miftakul Jannah (19) warga Desa Pagerasri, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Korban tercatat sebagai pelajar di SMK Pemuda 3 Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang masih duduk di bangku kelas 11. Korban merupakan pelajar SMK jurusan perawat yang tengah prakerin di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
“Korban masih pelajar SMK dan berdasarkan informasi masih prakerin di Kecamatan Wates,” ungkap AKBP Slamet Waloya, di kantornya, Kamis (30/03).
Untuk mengetahui penyebab kematian korban, pihak kepolisian membawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk diautopsi. Berdasarkan hasil autopsi tim dokter kepolisian, korban meninggal akibat kekurangan darah. Korban juga mengalami luka memar di bagian pelipis kiri yang diperkirakan akibat hantaman benda tumpul.
“Kalau meninggalnya karena kekurangan darah dalam tubuh, mungkin karena luka sobek di leher korban, sehingga korban meninggal,” tegasnya.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis
Selain itu, berdasarkan hasil autopsi, korban juga tengah mengandung. Usia kandungan korban lima bulan lebih dan menggunakan korset untuk menutupi agar tidak tampak hamil.
BERITA TERKAIT:
- Terungkap, Pelaku Pembunuhan di Kali Abab Ternyata Kekasih Korban
- Diduga Korban Pembunuhan, Gadis Belia Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai Abab Blitar
Berdasarkan informasi dari lima saksi yang diperiksa oleh pihak kepolisian, baik teman dan keluarga, korban sehari sebelumnya dijemput di rumahnya oleh orang yang tidak dikenal. Korban dijemput tidak di rumah, namun di sebelah rumah korban dan teman korban menjemput tanpa bertemu pihak keluarga terlebih dahulu.
Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan
“Korban dijemput di rumah saudaranya, tidak di rumahnya, sehingga keluarga tidak mengetahui teman korban yang sebelumnya menjemput,” ujar pria asli Kediri ini.
Hingga kini pihak kepolsian masih mencari identitas teman korban yang menjemput dan mengejarnya untuk mengungkap motif dan pelaku pembunuhan ini. “Kita belum berani pastikan, apakah teman yang menjemput itu pelaku pembunuhan,” tegasnya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News