SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya punya perhatian besar untuk menjaga dan melindungi aset-asetnya. Apalagi, jumlah aset milik Pemkot Surabaya sangat banyak. Bukan hanya tujuh atau sembilan aset seperti yang selama ini dimuat di media. Nantinya, di beberapa lokasi aset tersebut, Pemkot berencana membangun fasilitas publik seperti sekolah maupun sarana olahraga.
Bentuk keseriusan itu terlihat ketika Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bertemu dengan Koordinator Datun Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Budi Herman, di ruang kerja wali kota, Kamis (30/3/2017). Pertemuan dengan Kejati tersebut terkait tiga aset.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, ada tiga masalah (aset) yang disampaikan dalam pertemuan dengan Kejati tersebut. Yakni terkait masalah ruislag dengan PT Maspion di kawasan Margorejo, lalu dengan Grand Family View dan dengan Universitas Merdeka (Unmer) di kawasan Ketintang.
“Ada tiga masalah yang kami sampaikan ke Kejaksaan Tinggi. Intinya kami minta bantuan dari Kejati. Nanti juga ada lagi dengan Angkatan Darat,” tegas wali kota.
Terkait Maspion, wali kota menyampaikan permasalahannya adalah soal ruislag yang dilakukan tahun 1996. Pemkot menginginkan SDN Margorejo tetap berada di lokasi tersebut. Nah, karena terkena pembangunan Frontage Road sisi timur jalan Ahmad Yani, luasan sekolah tersebut berkurang.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
“Saya minta SD itu tetap di situ, kalau pindah ya nggak jauh. Ini yang dikomunikasikan oleh Kejati agar SD itu tetap dekat Maspion situ. Ganti rugi apa-apa, saya komunikasi dengan warganya,” sambung wali kota.
Sementara terkait Unmer, wali kota menyebut, dari total luas tanah seluas 3 hektar, sudah dipakai oleh Unmer seluas 1,9 hektar. Menurut Kejati, perjanjian itu belum dipenuhi kewajibannya. Pemkot ingin mengambil lagi luasan 1,1 hektar tanah di sana untuk kepentingan publik.
“Kami janji ke anak-anak untuk membuatkan kolam renang. Apalagi, aksesnya itu bagus di jalan utama,” jelas wali kota.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Terkait tim penyelamat aset yang merupakan sinergi Pemkot dengan jajaran samping seperti kejaksaan, kepolisian dan Direktorat jenderal Kekayaan Negara (DJKN), wali kota menyebut tim tersebut akan segera bekerja. Nantinya akan ada SK wali kotanya.
“Tim penyelamat ini yang akan membantu mengamankan aset dan juga menyelesaikan permasalahan aset,” sambung wali kota.
Terlepas dari beberapa aset yang terancam lepas, wali kota menyebut sudah ada beberapa aset yang berhasil kembali/diamankan. Semisal aset di Gunung Anyar yang akan digunakan untuk SMP Gunung Anyar. Termasuk juga untuk makam di Keputih.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
“Aset-asetnya Pemkot itu banyak. Yang kemarin saya sampaikan tujuh dan sembilan itu belum selesai, dan masih banyak lagi. Tapi sudah banyak yang kembali,” jelas mantan Kepala Bappeko ini. (yul/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News