PAMEKASAN (bangsaonline) - Lantaran menyebut pesantren sebagai tempat yang rawan terjadinya pelanggaran Pemilu, dimana pernyataannya dimuat oleh media cetak dan elektronik. Ketua Panwaslu Kabupaten Pamekasan Zaini didemo oleh santri.
Santri yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa dan Santri Banyuanyar (FKMSB) dan Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA) mendatangi kantor Panwasu Pamekasan yang terletak di Jl Trunojoyo.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Mereka menuntut Ketua Panwaslu Zaini Pamekasan meminta maat atas pernyataannya.
Korlap aksi santri Azif Mawardi mengatakan, pernyataan Ketua Panwaslu Pamekasan ini tidak seharusnya dilontarkan."Pernyataan ini sangat provokatif, dan seolah-olah menuduh pesantren sebagai tempat pelanggaran Pemilu," kata Azif.
“Apalagi dalam pernyataannya menyebutkan nama pesantren yang melakukan kecurangan Pemilu, apa itu pantas diucapkan oleh seorang ketua Panwaslu,” teriaknya dalam aksi itu.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Azif menuturkan, pihaknya akan melakukan kajian terkait komentar ketua Panwaslu Pamekasan itu.”Jika nanti ada indikasi pencemaran nama baik, kami akan melaporkan kepada pihak kepolisian,” tegas Azif.
Selain itu, santri itu meminta Zaini untuk segera meminta maaf secara terbuka melalui media massa, selain itu Zaini diminta untuk mendatangi kedua pengasuh pondok pesantren tersebut untuk meminta maaf secara langsung.
Menanggapi hal ini, Ketua Panwaslu Pamekasan Zaini, saat menemui peserta aksi memastikan, ia akan memenuhi permintaan dari alumni dan seluruh santri yang menggelar aksi. Zaini akan meminta maaf kepada kedua pengasuh pondok pesantren besaar yang namanya disebut itu.
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
“Kalau dirasa meresahkan, kita mohon maaf. Kita juga sudah agendakan untuk mendatangai pesantren, hari ini (kemarin, red),” tegasnya.
Aksi unjuk rasa santri yang digelar di halaman kantor Panwaslu Pamekasan, awalnya berjalan dengan tertib, tetapi kericuhan sempat terjadi antara santri dan aparat keamanan. Di mana santri mendesak masuk ke dalam kantor Panwaslu, tetapi dihalangi petugas keamanan yang mengamankan aksi.
Kericuhan tidak berlngsung lama, setelah ketua Panwaslu Pamekasan Zaini keluar menemui para santri.
Baca Juga: Didampingi Pj Bupati, UK Petra Serahkan Proyek Hibah Teknologi Biogas di Taneyan Lanjhang Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News