PACITAN, BANGSAONLINE.com - Minat beli masyarakat Pacitan terhadap hasil kriya kayu karya perajin lokal, dinilai masih sangat rendah. Meski banyak lulusan SMK dari Pacitan yang mahir dalam membuat mebeler, akan tetapi karya mereka masih belum bisa diterima masyarakat setempat.
Menurut Muhamad Hamam, salah seorang pengamat seni ukir di Pacitan, selain mahal, hasil pahatan pengukir lokal masih kalah bersaing dengan para pengukir dari daerah lain. "Inovasinya masih dangkal. Sehingga banyak dari masyarakat lokal yang memilih karya dari pengukir luar," kata Hamam, Selasa (2/5/2017).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Dia mengungkapkan, untuk satu stel meja makan, harga hasil karya pengukir lokal mungkin bisa dibelikan tiga stel meja makan hasil pahatan dari luar daerah. Selain lebih murah, hasil pahatan pengukir luar daerah juga jauh lebih halus dan banyak inovasi. "Hal inilah yang menyebabkan minat beli masyarakat terhadap karya pengukir lokal rendah. Mereka lebih memilih hasil pahatan dari luar daerah," tuturnya pada pewarta.
Terkait persoalan tersebut, Hamam menyarankan agar balai latihan kerja (BLK) yang sudah dimiliki Pemkab Pacitan agar bisa dimanfaatkan secara optimal dalam mendidik pemahat-pemahat lokal Pacitan untuk bisa lebih berinovasi. Sehingga karya mereka akan dapat bersaing. Baik dari sisi harga maupun hasil pahatannya. (yun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News