BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, seperti sudah akrab dengan bencana banjir bandang dan longsor. Desa yang berada di bawah perbukitan dan gunung yang kondisi hutannya rusak membuat kawasan desa ini rawan terjadi bencana.
Letak Desa Napis juga terpencil. Beberapa dusun di desa ini terpisah antara satu dengan lainnya dengan sungai. Banyak jembatan yang harus dilalui untuk menuju satu dusun dengan dusun lainnya. Kondisi geografis desa juga naik turun di daerah perbukitan.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Saat terjadi hujan deras beberapa waktu lalu, Kali Napis dan Kali Dandang yang berada di desa ini meluap sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang bercampur lumpur. Banjir menerjang permukiman warga di Dusun Napis, Windu, dan Doplang.
Sutari (56), warga Desa Napis, mengungkapkan bahwa penduduk Desa Napis sudah terbiasa dengan langganan banjir dan longsor. Hal ini terjadi karena lokasi desa yang berada di lereng Gunung Sriwing dan Gunung Ngancik. Ditambah lagi kondisi hutan yang memang banyak yang rusak.
“Desa Napis ini memang letaknya terpencil dan berada di daerah rawan bencana banjir dan longsor,” ujarnya, kemarin.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Menurutnya, banjir paling parah terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu banjir luapan Kali Pacal dan Kali Dandang menerjang dan menyeret beberapa bangunan rumah milik warga. Rumah warga yang berdinding kayu dan sasak bambu hanyut terseret derasnya banjir.
“Warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman. Banjir sampai dua minggu,” ujarnya.
Ada dua rumah warga Desa Napis yang roboh dan terseret banjir. Yakni rumah milik Mbah Rasti dan Mbah Kaminah. Sedangkan, 59 rumah warga lainnya terendam banjir setinggi leher. Kerugian banjir bandang saat itu diperkirakan mencapai Rp 237 juta.
Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir
“Saya hanya bisa pasrah dengan keadaan ini,” ujarnya lirih.
Bupati Bojonegoro, Suyoto, meminta pada perangkat Desa Napis untuk membantu warga yang menjadi korban banjir bandang. Ia juga meminta data korban banjir segera dilaporkan ke Pemkab Bojonegoro agar segera mendapatkan penanganan dan ganti rugi.
“Korban banjir bandang ini harus segera ditangani dengan cepat,” ujar Kang Yoto, sapaan Suyoto. (nur/rev)
Baca Juga: Debit Air Tinggi, Tanggul Kali Ingas di Kanor Bojonegoro Jebol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News