PASURUAN., BANGSAONLINE.com - Harapan ratusan warga yang tinggal di pinggir anak sungai Wrati Desa/Kecamatan Gempol agar terbebas dari banjir, mungkin hanya mimpi belaka. Pasalnya pihak Pemkab Pasuruan belum mengajukan normalisasi pada 2017 ini.
Padahal, setiap musim hujan, luapan air hujan yang menggenangi rumah mereka mencapai ketinggian 10-20 cm. Luapan air kiriman tersebut diakibatkan oleh anak sungai Wrati yang sudah tidak mampu menampung debit air akibat adanya pendangkalan.
Baca Juga: Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir Pukul 24.00 WIB Hari ini
Imam, Kasi OP Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang membenarkan belum adanya kegiatan normalisasi di anak sungai Wrati kecamatan Gempol pada tahun ini.
"Pasalnya pada saat pembahasan tidak ada usulan dari Desa Gempol untuk normalisasi di sana, baik manual maupun dengan alat berat," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada perangkat desa untuk mengajukan usulan kegiatan normalisasi kepada Pemkab Pasuruan pada tahun 2018. Dengan begitu, pihaknya bisa merencanakan pada tahun berikutnya untuk kegiatan normalisasi.
Baca Juga: Banjir Rendam 10 Desa di Kabupaten Pasuruan
Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Gempol, Chamdi, menuturkan jika ada ratusan rumah warga yang berada di pinggir anak sungai Wrati kerap tergenang luapan air banjir saat musim hujan. Penyebabnya, adanya pendangkalan lumpur dan banyaknya sampah di anak sungai tersebut.
"Pihak desa sendiri tidak bisa berbuat banyak mengingat dana yang butuhkan untuk kegiatan normalisasi cukup besar. Upaya yang dilakukan hanya sebatas melakukan pembersihan secara gotong royong agar aliran air bisa lancar," jelas Chamdi. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News