KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga cabai di Kabupaten Kediri mulai bergerak liar dan terus berubah layaknya bursa efek. Perubahan harga cabai di tingkat petani juga sudah tidak beraturan. Hal ini diketahui ketika Tim Sub Bulog Kediri mencoba membeli cabai dari petani Desa Kebon Rejo, Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri untuk memenuhi kebutuhan Operasi Pasar di bulan Ramadhan ini.
Dari pantauan di lokasi, harga cabai masing-masing petani sudah berbeda, ada yang hanya Rp 20 ribu, namun juga ada yang sudah mencapai Rp 25 ribu.
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
Selain harga yang berbeda, perubahan harga yang terjadi di tingkat petani berubah setiap hari, kadang pagi dan sore harga sudah berubah. Dari harga Rp 16 ribu saat pada lusa lalu kini mencapai harga Rp 25 ribu. Harga ini juga dipengaruhi jenis cabai rawit.
Bulog Sub Divre Kediri mengaku, selain harga terus merangkak naik, stok cabai pun juga terbatas, karena rata-rata cabai dari Desa Kebon Rejo ini sudah dikirim keluar daerah.
Sementara saat ini harga di pasaran sudah merangkak naik. sehingga Bulog berinisiatif untuk membeli cabai ke Petani langsung sebagai upaya stabilisasi.
Baca Juga: Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
“Ya saat ini kita lihat dulu selama seminggu bagaimana minat konsumen. Jika banyak yang berminat kita akan terus kulakukan untuk kebutuhan masyarakat,” kata Kasub Bulog Divre Kediri Rachmad Syahjoni Putra pada wartawan, Selasa (6/6).
Di tempat yang sama, Kepala Desa Kebon Rejo Yoni Widarto membenarkan jika harga cabai terus bergerak. Menurutnya, barometer dari harga cabai di tingkat petani di desanya adalah pasar Pamenang Pare, dan harga tersebut yang berlaku di pengiriman ke luar daerah.
"Per siang ini saja harganya sudah mencapai Rp 25 ribu, barometer petani kita pasar Pare," terangnya.
Baca Juga: Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
Lebih lanjut, sebenarnya produksi cabai di desanya sangat banyak, dari 500 hektare, mampu memproduksi 40 ton per hari, dan hanya sekitar 5 ton yang dikirim ke Bali, sedangkan sisanya masuk di pasar Kediri dan Pare.
"Yaitu saat ini yang terjadi pengiriman pengiriman," tandasnya.
Diketahui saat ini harga cabai di pasaran menurut Kabulog sudah mencapai harga Rp 50 ribu. Untuk menekan harga cabai agar tidak terlalu liar, Bulog Divre Kediri mencoba mencukupi kebutuhan konsumen melalui operasi pasar. Bulog langsung membeli cabai ke Petani. (rif/rev)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Kediri akan Gelar Financial Festival 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News