Wujudkan Ketahanan Pangan Daging Sapi, Pemkab Probolinggo Galakkan Program Upsus Siwab

Wujudkan Ketahanan Pangan Daging Sapi, Pemkab Probolinggo Galakkan Program Upsus Siwab Program Upsus Siwab yang terus digalakkan di Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Upaya Pemerintah Pusat untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cukup terhadap kebutuhan daging sapi mendapat dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Saat ini, Pemkab Probolinggo sedang menggalakkan Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Bahkan, program Upsus Siwab itu saat ini mulai ditekankan Pemkab Probolinggo melalui Dinas terkait. Program Upsus Siwab ini meliputi kegiatan penanganan gangguan reproduksi, Inseminasi Buatan (IB), PKB Hasil IB, bantuan pakan dan penyuluhan betina produktif.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo, Endang Sri Wahyuni melalui Kasubbag TU UPTD Inseminasi Buatan (IB) Aulia Khusumastutik mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi potong, khususnya di Kabupaten Probolinggo.

“Kami memberikan pelayanan IB gratis hingga 31 Desember 2017,” kata dia.

Dengan asumsi betina produktif mencapai 102.588 ekor, jelas Aulia, tahun ini target perolehan IB mencapai 71.000 ekor dan kebuntingan 59.640 ekor. “Hingga akhir April 2017 lalu, perolehan IB baru mencapai 29,7% atau 21.090 ekor dan kebuntingan sebesar 12,86% atau 7.672 ekor,” jelas dia.

Menurut Aulia, ke depan, nantinya IB akan ada program sinkronisasi birahi dengan gangguan reproduksi. Harapannya gangguan reproduksi ini bisa ditangani sehingga bisa mengalami kebuntingan. Demi mendukung program tersebut, saat ini sudah ada 53 orang petugas inseminator.

“Selama ini petugas inseminator rutin melakukan pertemuan. Untuk memberikan pelayanan IB, petugas datang dari rumah ke rumah masyarakat. Intinya, untuk program IB ini kami memberikan bibit yang bagus. Sebab kalau bibitnya jelek, khawatir nanti hasilnya jelek,” terang dia.

Jika setelah mendapatkan pelayanan IB belum bunting terang Aulia, maka 21 hari setelah birahi harus disuntik IB lagi. Setelah IB kedua belum bunting lagi maka harus dilakukan penanganan ke gangguan reproduksi terlebih dahulu.

“Kalau sudah sembuh dan birahi lagi, maka harus IB lagi. Namun jika tidak bunting lagi alias majer maka disarankan untuk diafkir (potong) karena sudah tidak produktif lagi,”papar dia.

Aulia menerangkan, program IB ini bertujuan untuk meningkatkan genetika ternak sapi, menambah populasi sapi, harga jual ternak IB lebih tinggi dari kawin alam serta meningkatkan kesejahteraan peternak. “Dengan program ini diharapkan populasi sapi potong meningkat dan pendapatannya bertambah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan peternak,” harapnya. (ndi/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO