TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban meragukan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka kemiskinan. Dalam survei tersebut, Tuban menempati posisi kelima sebagai kabupaten termiskin di Jawa Timur. Hal ini diungkapkan Kabag Humas Pemkab Tuban, Agus Wijaya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (18/6).
Ia mengklaim bahwa selama ini Pemkab telah menjalankan program-program untuk mengentaskan kemiskinan baik melalui program di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
"Terkait angka kemiskinan dari BPS, Pemkab akan mencermati metode yang dilakukan BPS melalui survei sosial ekonomi nasional (susenas). Survei itu dilakukan dengan mengambil sampel atau responden secara acak, mulai dari tingkat kecamatan, desa, hingga ke RT. Selain mengkaji sasaran, pemkab akan memetakan lagi lokasi mana yang dijadikan survei oleh BPS Pusat. Termasuk desa mana yang disurvei," kata Agus Wijaya.
Meski demikian, Agus mengungkapkan bahwa Pemkab akan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di wilayah Tuban yang tahun ini malah naik. "Strategi pengentasan kemiskinan yang akan dilakukan yakni bersifat matematis, terukur target dan langkah-langkah yang jelas. Harapannya, target angka kemiskinan bisa turun 1 persen," terang Agus.
Langkah untuk mengentaskan kemiskinan itu, dijelaskan Agus, melalui sharing dana APBD dan APBDes. "Yang terpenting adalah memperhatikan indikator yang menjadi tolak ukur kemiskinan. Bila perlu keberadaan industri harus mempunyai dampak dalam raskin dengan CSR-nya. Terakhir sinergitas, yakni antara program dari masing-masing OPD dengan komponen yang ada, seperti Baznas, UPK ex.PNPM, CSR, dan sumber pendanaannya lainnya," terang Agus. (wan/rev)
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News