NGANJUK, BANGSOANLINE.com - Pemerintah Kabupaten Nganjuk memperingati Nuzulul Qur’an 1438 H di Pendopo Kabupaten Nganjuk, bersama Seribu (1000) anak yatim piatu dari panti asuhan, Senin (19/6) petang kemarin.
Hadir pada acara kegiatan tersebut Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman, Wakil Bupati KH Abdul Wachid Badrus, Plt Sekda, Kapolres, Dandim 0810, Asisten, Kepala Satuan kerja, Camat dan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Ustadz Muhammad Arif Widodo. Selain tausiyah, acara tersebut juga dibuka dengan tadarusan oleh 20 peserta.
Dalam sambutannya, Bupati Nganjuk menyampaikan tentang Al Qur’an sebagai rujukan pertama dan utama dalam ajaran umat Islam.
“Sesuai konteks dan dinamika sejarah peradaban umat manusia secara kategoris dan tematik, Al Qur’an dihadirkan untuk menjawab pelbagai problema aktual yang dihadapi kita bersama,” kata Taufiq.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
"Beberapa petunjuk yang ada dalam ajaran Al Qur’an tentang toleransi, keadilan, kebaikan, kedamaian, kesejahteraan, dan tidak mengajarkan kedzaliman, apalagi kekerasan. Saya meminta masyarakat Nganjuk mampu memahami ajaran Islam secara sempurna," tandasnya.
"Untuk itu, saya berharap semoga peringatan malam Nuzulul Quran kali ini akan menjadi motivasi bagi kita semua dalam meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT," pungkasnya.
Sementara, Ustadz Muhammad Arif Widodo dalam tausiahnya mengimbau kepada seluruh umat Muslim untuk senantiasa dapat menjabarkan amalan yang telah diturunkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu amalan Rasulullah adalah memperingati malam turunnya Al-Quran atau Nuzulul Quran.
Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara
“Mudah-mudahan dengan memperingati Nuzulul Quran ini akan dapat memaksimalkan ibadah kita kepada Allah SWT,” ujar kyai kharismatik dari Kediri tersebut.
Menurutnya, ada tiga hal yang penting diwujudkan dalam konteks hidup bermasyarakat. “Pertama, aman. Semoga Nganjuk selalu aman. Aman dalam bernegara, aman dalam bermasyarakat. Selanjutnya adalah sehat, yakni sehat secara jasmani dan rohani. Dan terakhir adalah kemakmuran,” tandasnya.
Tausiah yang disampaikan selama 30 menit tersebut kemudian dilanjutkan buka bersama (Buber) dan diteruskan dengan sholat Magrib bersama Bupati dan Wakil Bupati serta seluruh tamu undangan yang hadir. (bam/rev)
Baca Juga: Nganjuk Jadi Tuan Rumah Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News