Selain Jaga Kualitas Produk, Anggota Komisi XI Indah Kurnia Minta UMKM Tak Minder

Selain Jaga Kualitas Produk, Anggota Komisi XI Indah Kurnia Minta UMKM Tak Minder BERI MOTIVASI: Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia dan Kepala OJK Regional 4 Jatim, Sukamto saat membuka Pelatihan UMKM, di Hotel Delta Mayang Sidoarjo, Selasa (20/6) petang. foto: mustain/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia meminta pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) tidak mudah menyerah dan tidak minder bersaing dengan yang lain. UMKM juga diminta memiliki naluri bisa menjaga kualitas produknya. Sehingga UMKM bisa mandiri dan berkembang.

Itu disampaikan Indah Kurnia saat membuka Pelatihan Pengembangan Kapasitas dan Pemasaran UMKM Surabaya-Sidoarjo yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diikuti 100 pelaku UMKM asal Sidoarjo, di Hotel Delta Mayang, Sidoarjo, Selasa (21/6) petang.

“UMKM perlu bangun mental dan karakter agar tidak mudah menyerah dan tidak minder bersaing dengan yang lain,” cetusnya.

Kata Indah, terkait UMKM yang kurang paham mengenai teknologi dan akses kebutuhan permodalan, hal ini bisa menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pihaknya dan pihak lain untuk mengawal dan melakukan pendampingan melakukan akses-akses permodalan yang benar. Sebab selama ini, UMKM mayoritas dibantu oleh rentenir.

Sehingga, meski modal yang diberikan jumlahnya kecil, namun terkadang seakan-akan menjadi dewa penyelamat bagi UMKM tersebut. “Saat mereka (UMKM) membutuhkan dalam waktu yang singkat, jumlah yang tidak begitu banyak. Sehingga kalau kembang itu agak lama,” beber politikus PDI-Perjuangan ini.

Nah, kata Indah, saat rapat kerja dengan OJK pihaknya kerap memberikan masukan agar perbankan memberikan sedikit perhatian pada UMKM tersebut. Indah pun berharap semua pihak, mulai dari BI, OJK, Kementerian Keuangan, industri jasa keuangan dan perbankan termasuk pemerintah daerah bersama-sama memperhatikan sektor UMKM.

Pada kesempatan sama, Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Sukamto, menjelaskan, pelatihan ini untuk memberdayakan pelaku UMKM, dengan memberikan pengetahuan tentang akses permodalan dan pemasaran. “Selama ini memang banyak UMKM yang sudah visibel namun ternyata belum bankabel,” beber Sukamto.

Harapannya, pasca pelatihan, kata Sukamto, UMKM bisa lebih mudah mendapatkan akses keuangan yang lebih luas untuk menambah modalnya. Dengan demikian, UMKM diharapkan semakin mandiri dan siap dalam persaingan global. “Kami berharap pelatihan ini mendorong UMKM lebih mandiri,” harapnya. (sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO