BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Blitar akhirnya memagari kandang kera siamang di taman Kebonrojo Kota Blitar. Pemagaran kandang siamang tersebut setelah kera siamang menerkam seorang balita berusia 2 tahun hingga mengakibatkan jempol tangan kanannya putus.
Sejak Senin (4/07) pagi, terlihat petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar sibuk memasang pagar besi di sekitar kandang. Hal itu dilakukan agar pengunjung yang ingin melihat tidak terlalu dekat dengan kera siamang.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Kandangnya sebenarnya sudah sesuai standart, dan sudah ada papan peringatan. Namun karena baru ada insiden dan untuk mengantisipasi kejadian serupa, di luar kandang ditambahi pagar pembatas," ungkap Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar ditemui wartawan, Selasa (4/07).
Sebelumnya, Pemkot Blitar sudah melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri terkait insiden yang mengakibatkan seorang balita putus jempol tangan kanannya. Dari koordinasi tersebut, pihak BKSDA Kediri memang menyarankan agar pengelola meningkatkan fasilitas pengamanan bagi pengunjung, meski sebenarnya menurut tim dari BKSDA Kediri kondisi kandang sudah sesuai standart.
"Kandangnya layak kok, cuma kan memang pengunjung itu macam-macam. Ada yang memang sudah paham hanya dengan papan peringatan, ada juga pengunjung yang memang sering tidak mengindahkan peringatan," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 BKSDA Kediri, G. Marawayan.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Marawayan menambahkan, pemasangan pagar tambahan itu diperlukan agar pengunjung tidak berinteraksi langsung dengan kera siamang. Karena kera siamang memang memiliki sifat agresif dan memiliki respon yang cepat jika merasa terganggu. Wayan mengakui jika kera siamang yang ada di taman Kebonrojo tersebut merupakan titipan dari BKSDA Kediri setelah disita dari warga Tulungagung sekitar tiga tahun yang lalu. Selama dititipkan di taman Kebonrojo, kera siamang tersebut mendapatkan perawatan dan fasilitas yang harus disediakan untuk memelihara hewan langka dan dilindungi.
"Sebenarnya di sini sudah bagus, perawatan dan fasilitasnya juga sudah bagus. Ada keeper dan dokter hewannya juga," tuturnya.
Pantauan wartawan, saat proses pemasangan pagar, garis polisi juga masih terpasang memutari kandang siamang. Garis polisi tersebut baru akan dilepas setelah pagar jadi. Dan kandang bagian bawah kandang dilapisi dengan kawat.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Ya ini sudah mulai dipasang border dan lapisan kawat di bawah kandang agar lebih aman," lanjut Samanhudi Anwar.
Untuk diketahui, kera siamang di taman Kebonrojo menyerang seorang balita bernama Aisyah (2), yang berkunjung ke taman Kebonrojo bersama orang tuanya, Khomad Mujahidin dan Eka Agustina, Sabtu (1/07) lalu. Akibat kejadian itu, warga Desa Bendowulung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar tersebut harus kehilangan jari jempol tangan kanannya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News