JOMBANG, BANGSAONLINE.com - KH Salahudin Wahid (Gus Solah), pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang mengajak alumni pondoknya menulis pemikiran-pemikiran KH Hasyim Asy'ari untuk dibukukan. Itu tidak lain karena saat ini hanya sedikit sebagian orang yang gandrung akan pemikiran Mbah Hasyim yang juga merupakan pendiri organisasi masyarakat terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Solah saat acara Tahlil Akbar, Temu Alumni XII, dan Munas V IKAPETE (Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng) yang digelar di Halaman Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (22/07/2017).
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
"Saat ini sudah tidak banyak lagi melihat pemikiran Mbah Hasyim, termasuk juga orang NU. Ada juga orang yang membawa nama Mbah Hasyim, namun tidak menghargai Mbah Hasyim. Bahkan ada juga yang berniat untuk merubahnya," ujar adik kandung Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut.
Oleh karena itu, Gus Solah mengajak masyarakat khususnya alumni Tebuireng untuk menulis dan mencari naskah yang hendak dibukukan oleh penerbitan Tebuireng. "Saya mengajak kawan-kawan untuk menulis buku tentang Mbah Hasyim, menulis naskah yang bisa diterbitkan, oleh karena itu saya meminta kepedulian untuk menulis dan mencari naskah tentang pemikiran Mbah Hasyim," tegas Gus Solah di hadapan ribuan alumni Tebuireng.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPETE, K.H. Sahid berharap IKAPETE yang secara organisatoris sudah terbentuk di seluruh Indonesia mampu solid. "Secara organisasi Ikapete sudah terbentuk di Indonesia, kita bersama-sama membangkitkan Ikapete. Dan dana yang terkumpul pun merupakan dana yang paling banyak dan tidak meminta sumbangan," terangnya.
Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
Itu sebabnya acara tersebut juga dijadikan sebagai ajang Grand Launching 10.000 sebulan untuk alumni Pesantren Tebuireng. Momen tersebut diresmikan langsung oleh Bu Nyai Hj. Faridah Salahuddin .
“Kita memulai dari diri sendiri untuk dana sepuluh ribu saja, dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim mudah-mudahan gerakan sepuluh ribu untuk Ikapete, kita mulai," kata Ny Faridah saat meresmikan Grand Launching tersebut.
Hadir dalam kesempatan tersebut, murid Hadratussyaikh Hasyim Asyari, KH Abdurrahman Badjuri dari Purworejo Jawa Tengah yang berharap para alumni Pesantren Tebuireng mampu mengembalikan masa keemasan Tebuireng.
Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
"Kami mohon kepada Ikapete, kembalikan zaman keemasan Tebuireng seperti zamannya Hadratussyaikh Hasyim Asyari," pungkas Kiai kharismatik yang berusia 96 tahun ini. (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News