GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika atau USAID IUWASH PLUS (United States Agency for International Development Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene) di Ruang Rapat Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Senin (7/8/2017).
MoU tersebut untuk percepatan menuju pencapaian Target Akses Universal 2019 dan Sustainable Development Goal (SDG) 2030 untuk layanan air minum yang aman dan sarana sanitasi yang layak.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
MoU antara Bupati Gresik dengan pihak Usaid yang diwakili oleh DCOP USAID IUWASH PLUS, Alifah Lestari.
MoU disaksikan oleh Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid dan Perwakilan dari Bapenas Eko Wiji Puewanto, Sekda Gresik Kng. Djoko Sulistio hadi dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gresik.
Bupati manyatakan pihaknya sangat mendukung percepatan untuk pengadaan seratus persen air bersih untuk masyarakat, penghilangan kawasan kumuh sampai nol persen dan seratus persen sanitasi di Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
“Sampai saat ini saya masih belum percaya data tentang cakupan air minum sudah mencapai 55,00 persen, jaringan perpipaan 46,42 persen dan bukan jaringan perpipaan yang terlindungi 8,58 persen, sedangkan cakupan sanitasi layak sebesar 83,62 persen, akses sanitasi dasar sebesar 13,18 persen dan BABS sebesar 3,30 persen. Yang penting kita selalu berkomitmen untuk selalu memperbaikinya,” ujarnya.
Ia menyatakan, bahwa pada kegiatan Visioning Workshop dan penandatanganan komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif serta pihak USAID IUWASH PLUS bertujuan untuk mewujudkan perbaikan sektor air minum dan sanitasi sekaligus mencapai target-target yang telah ditetapkan Bersama di Kabupaten Gresik.
Kepala Bapeda Pemka Gresik Tugas Husni Syarwanto mengatakan pencapaian akses universal 100-0-100 pada tahun 2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 merupakan komitmen bersama.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Hal ini sesuai dengan program Kotaku Pemkab Gresik yang pernah dicanangkan pada tahun 2016 silam. “Dengan kesepahaman ini semoga bisa saling mendukung dalam percepatan seratus nol seratus,” katanya.
Sampai sejauh ini, lanjut Tugas, dukungan pendanaan dari APBD untuk sanitasi-sub sektor air limbah domestik masih kurang dan perlu ditingkatkan untuk mewujudkan perbaikan sektor air minum dan sanitasi. “Kerjasama dengan pihak USAID ini sangat dibutuhkan untuk percepatan program seratus nol seratus seperti tujuan program Kotaku,” tambahnya.
Sementara DCOP USAID IUWASH PLUS Alifah Lestari, menambahkan program USAID IUWASH PLUS akan berkontribusi membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai target akses universial pada tahun 2019 dan Sustainable Development Goals (SDG) pada tahun 2030.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Kemitraan ini menjadi kemitraan yang strategis bagi Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang telah dibangun selama ini. "Melalui Program IUWASH yang lalu, Pemerintah Kabupaten Gresik telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Upaya ini diharapkan agar terus dilanjutkan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk meningkatkan akses terhadap sarana sanitasi yang layak dalam rangka memperbaiki kualitas hidupnya," pungkasnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News