FDS Jangan Sampai Benturkan NU-Muhammadiyah

FDS Jangan Sampai Benturkan NU-Muhammadiyah Ketua Umum Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Idy Muzayyad.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Polemik 5 hari sekolah atau (FDS) jangan sampai berkembang menjadi sarana adu kuat antara dua ormas terbesar Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah. Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Idy Muzayyad kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/7/2017).

Idy meminta agar petinggi kedua ormas lebih menekankan upaya dialogis ketimbang saling jawab polemik melalui media ataupun adu massa. "Saya kira elit keduanya harus bertemu dan duduk satu meja untuk menemukan solusi bersama atas masalah FDS. Masak sih ndak ketemu jalan untuk atasi kebuntuan," ungkapnya.

Baca Juga: Tafsir Al-Isra 7: Sarjana Itu Menyobek Ijazahnya Sendiri

Ditambahkan Idy, dialog dan pertemuan diperlukan karena realitasnya kebijakan Mendikbud yang kebetulan merupakan pimpinan Muhammadiyah telah dianggap mengancam keberadaan Madrasah Diniyyah (Madin) yang kebanyakan dikembangkan dan dikelola kalangan NU.

Polemik juga sudah menyeret secara langsung petinggi dua ormas dan menempatkannya pada posisi yang berhadap-hadapan, yakni mendukung dan menolak FDS. "Kita berpikir tentu kalau ini terus dibiarkan maka akan menjadi tidak sehat bagi perjalanan kebangsaan kita. Apalagi kedua ormas merupakan pilar utama negeri ini. Kalau keduanya bersitegang maka bangsa ini menjadi naik tensinya. Maka jangan sampai nunggu stroke perlu diantisipasi," imbuh Idy.

Menurutnya, perlu dicarikan titik temu dan kompromi soal pemberlakuan FDS itu. Tidak tepat kalau dipaksakan ataupun asal tidak mau diterapkan. Idy mempercayai dua elit NU-Muhammadiyaj bisa bersikap dewasa menangani masalah ini demi kemaslahatan bersama. "Bila perlu dialog bisa difasilitasi Presiden Jokowi," pungkasnya. (*/ns)

Baca Juga: Komisi E Dorong Penguatan Peran Madrasah Diniyah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO