TUBAN, BANGSAONLINE.com - Penolakan terhadap Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tahun 2017 tentang pemberlakuan Full Day Schol (FDS) terus terjadi. Terbaru, penolakan disuarakan warga Nahdlatul Ulama di Tuban dengan memasang baliho di tempat-tempat umum.
Ketua PCNU Tuban Bidang Pendidikan, Sutrisno Rachmat saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (21/8) mengatakan, bahwa baliho itu dipasang di tiap-tiap Majelis Wakil Cabang (MWC) NU. Salah satu baliho itu bertuliskan "Pak Jokowi, Warga NU Menolak Permendikbud no. 23 Tahun 2017".
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
Ia mengatakan bahwa penolakan dan pemasangan baliho tersebut berdasarkan hasil rapat pleno pengurus cabang dan rapat koordinasi di PWNU Jawa Timur. “Hasil rapat pleno kami sampaikan kepada Bapak Bupati (Fathul Huda-Red) dan beliau menyampaikan setuju karena Kabupaten Tuban dianggap belum siap. Pasalnya, SDM guru dibidang agama masih kurang, khususnya pada sekolah berstatus negeri,” kata Sutrisno yang juga dosen di UINSA Surabaya tersebut.
Tidak hanya SDM guru agama, menurut Ketua Dewan Pendidikan Tuban ini, keberadaan FDS juga bisa menimbulkan permasalahan baru di lingkup sistem pendidikan yang selama ini sudah berjalan. "Banyak lembaga yang tumpang tindih, seperti yang bersekolah di SD maupun SMP sudah tidak bisa mengikuti belajar di Madin, TPQ maupun TPA. Padahal selama ini masing-masing lembaga tersebut saling melengkapi," tambahnya.
“Kami juga sudah menginstruksikan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan NU agar tidak melaksanakan Full Day Schol,” paparnya.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"
Masih kata Sutrisno, menurutnya sistem full day school dengan dalih penguatan karakter siswa juga bisa memberatkan siswa. "Jika diterapkan FDS, para siswa seminggu akan belajar 40 jam. Ini bisa mengakibatkan para siswa kelelahan, apalagi siswa yang masih duduk di sekolah dasar. Untuk itu, kami warga NU di Tuban menolak Peremendikbud tersebut," tegasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News