PAD jadi Penyumbang Pendapatan Terendah

PAD jadi Penyumbang Pendapatan Terendah Joko Suparyono

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Potensi pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Pacitan masih menjadi penyumbang terkecil pada komponen pendapatan daerah. Dari akumulasi pendapatan sebesar Rp 1.535.893.464.242, potensi PAD hanya menyumbang sebesar Rp 139.134.812.456. Sedangkan selebihnya merupakan dana perimbangan pusat dan daerah serta pendapatan lain-lain yang sah.

Kabid Pendapatan, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pacitan Joko Suparyono mengatakan, dari ratusan miliar potensi PAD di Pacitan, penerimaan dari BLUD RSUD Pacitan menjadi penyumbang terbesar PAD, yakni senilai Rp 57.500.000.000. Kemudian disusul Bapenda dari sektor perpajakan yang menyumbang PAD sebesar Rp 42.154.542.871, serta Dinas Kesehatan dari sektor retribusi dan pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 23.208.764.126.

"Dinas Pariwisata yang bersumber dari retribusi serta pendapatan lain yang sah ikut menyumbang PAD di urutan ketiga, yaitu sebesar Rp 10.200.000.000," kata Joko, di ruang kerjanya, Selasa (29/8).

"Dari total pendapatan daerah, dana alokasi umum turut menyumbang sebesar Rp 807.907.686.000, ditambah dengan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 264.285.272.000, dana alokasi khusus fisik (DAKF) sebesar Rp 91.137.000.000, dana alokasi khusus nonfisik sebesar Rp 173.148.272.000," rincinya.

Sementara itu, untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah, Joko menyebutkan di antaranya dana bagi hasil pajak dari provinsi sebesar Rp 72.924.744.651. "Selain itu, dana penyesuaian sebesar Rp 51.494.108.000, serta dana otonomi khusus sebesar Rp 134.532.774.000. Sedangkan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya tercatat sebesar Rp 75.000.000," tukasnya. (yun/rd)