MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pelajar MI Nurul Huda 2 Surodinawan, gelar salat ghaib untuk umat Islam Rohingya di Myanmar. Hal ini tidak lain untuk mendoakan umat muslim yang mengalami kekerasan.
Salat berjamaah yang digelar sekitar pukul 07.00 wib itu, dimulai dengan tausyiah dan salat dhuha. Dimana dalam tausiyah tersebut, Zudur Robithoh selaku imam salat menjelaskan tentang tragedi kekerasan yang dialami umat Islam Rohingya di Myanmar, kepada ratusan pelajar yang masih duduk di bangku kelas 4 hingga 6.
Baca Juga: PWNU Jatim Nobatkan Khofifah Jadi Governor of East Java with Best Devotion
"Kami ingin mendoakan umat Islam Rohingya yang sedang mengalami kekerasan, dengan cara salat gaib. Dan di sini, kami ingin anak-anak tahu sebagaimana muslim lainnya, harus saling mendoakan meskipun jauh," kata Kepala MI Nurul Huda 2 Surodinawan Misbahul Umam.
Dalam salat berjamaah ini, anak-anak yang masih belia tampak menirukan semua gerakan salat. Meskipun, ada beberapa pelajar yang masih keliru melakukan gerakan salat. Salat gaib ini, tidak hanya dilakukan oleh para pelajar melainkan guru-guru.
Muhammad Fahrul Umam seorang pelajar mengaku bersimpati dengan umat Islam Rohingya yang mengalami kekerasan. Banyaknya pemberitaan yang senter di televisi dan media cetak, bocah 11 tahun ini pun tak segan menyelipkan doa di setiap salatnya. "Kasihan, makanya kita doakan. Karena sesama umat Islam harus saling mendoakan, dimanapun berada," kata bocah kelas 4
Baca Juga: Perahu Pengungsi Rohingya Terbalik, 16 Tewas, Lusinan Hilang
Hal senada juga disampaikan oleh Bilqis Yasmil Faza As Sakinah. Meskipun bocah kelas 5 ini tak tahu betul sebab kekerasan umat Islam Rohingya, ia juga turut mendoakan. "Baru ini salat gaib buat mendoakan umat Islam Rohingya," katanya. (ris/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News