SURABAYA (bangsaonline) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menegaskan lakolisasi Dolly harus steril pasca hari raya Idul Fitri. Pernyataan keras itu menyikapi rencana para pekerja seks komersial (PSK) yang berencana untuk kembali beroperasi pasca Lebaran.
"Dolly harus steril dari PSK karena lokalisasi itu sudah resmi ditutup pada 18 Juni lalu," ucap pejabat kelahiran Madiun itu, usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jatim,Jumat (25/7).
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan
Soal teknis sterilisasi Dolly, Gubernur menyerahkan sepenuhnya pada Pemkot dan Polrestabes Surabaya. Pemprov akan memback up dan mensupport bila pemkot membutuhkan bantuan.
"Prinsipnya Pemprov mendukung penuh penutupan Dolly. Itu sudah kesepakatan kita dengan MUI dan para Kiai. Namun soal teknis menjadi kewenangan Pemkot Surabaya, kita akan bantu kapan saja diminta," imbuh pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Untuk diketahui, para PSK penghuni lokalisasi Dolly meliburkan diri selama bulan puasa. Namun para PSK yang berada dibawah naungan Front Pekerja Lokalisasi (FPL) bertekad akan kembali buka pasca Lebaran.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News