NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Hingga saat ini, pembahasan pengadaan mobil ambulans untuk Desa masih menuai pro kontra antara legislaitf dan eksekutif. Padahal keberadaan mobil tersebut sangat diharapkan oleh sebagian masyarakat, khususnya warga desa pelosok.
Polemik pengadaan mobil ambulans ini kemudian disikapi Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Agus Juhan Doko. Menurutnya, mobil siaga desa atau ambulans memang sangat dibutuhkan warga, terutama yang berada di pinggiran karena letaknya sangat jauh dari RSUD.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Agus yang juga Kades Sambi Kerep, Kecamatan Rejoso, mengakui terkadang merasa kesulitan jika tengah malam ada warga yang melahirkan, apalagi jarak antara RSUD Nganjuk dengan desanya sangatlah jauh.
“Jarak desa dengan RSUD sekitar 17 Km, tapi saya rasa yang terpenting adalah keselamatan ibu dan bayi,” kata Agus, kepada Bangsaonline.com.
Munurutnya, kondisi seperti ini setidaknya juga dialami beberapa masyarakat yang berada di Desa seperti di Lengkong, Ngeluyu, Ngetos, Wilangan.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
Untuk itu, pihaknya berharap hal ini bisa menjadi pertimbangan para wakil rakyat untuk mengambil keputusan skala prioritas. “Saya sendiri akan ikut membantu percapaian kesehatan mayarakat, apalagi di tiap desa merata untuk mendapatkan satu unit mobil ambulans,” harap Agus.
Sekadar informasi, saat ini Pemkab dan DPRD tengah membahas penganggaran mobil ambulans sebanyak 284 unit untuk seluruh desa di 20 Kecamatan yang ada di nganjuk. Penganggaran pengadaan mobil ambulance ini mencapai Rp 56 miliar. (bam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News