KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto kembali menyorong tiga proyek penting ke meja Unit Layanan Pengadaan (ULP) setempat. Organisasi "teknis" Pemerintah Daerah (OPD) ini belakangan makin kerap mengajukan dokumen lelang pekerjaan justru menjelang tutup tahun.
Padahal, pelaksanaan proyek di akhir tahun dinilai lebih berisiko dibandingkan dengan pekerjaan pada awal atau pertengahan tahun. Tak hanya lebih rentan dengan persoalan kualitas karena kejar deadline, namun juga dampak lingkungan pada pekerjaan yang diselenggarakan secara serentak lebih terasa sebagaimana pada musim pekerjaan infrastruktur tahun lalu.
Baca Juga: Respons Cepat Pj Wali Kota Mojokerto Tanggapi Keluhan Warga Perumahan Kuwung Residen 2
"Ada tiga proyek yang kami ajukan lelang, yakni pembangunan kantor Disporabudpar (Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata) di Wates, rehab Rumah Potong Hewan (RPH) dan pembuatan pagar keliling TPA," ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR Kota Mojokerto Ferry Hendri, Rabu (13/9).
Ia menjelaskan, rehab kantor Disporabudpar senilai Rp 2,414 miliar itu diharapkan sudah tercapai kesepakatan kontrak dengan rekanan pada 29 September mendatang. "Tahap pertama ini kita fokus pada pekerjaan lantai satu. Optimis nutut sampai akhir tahun karena masa pekerjaan kita 90 hari," ujarnya.
Menurut ia, jika pekerjaan tersebut retender maka akan dicancel. "Perkecualian kalau retender otomatis ditangguhkan karena waktu pelaksanaan tidak cukup lagi. Proyek ini tayang lelang tanggal 11 September lalu," imbuhnya.
Baca Juga: Jelang Lebaran, DPUPR Perakim Kota Mojokerto Muluskan Jalan Protokol
Selain itu, pihak PUPR juga menyorong lelang untuk proyek RPH senilai Rp 800 juta. Proyek ini ditayang lelangkan pada 31 Agustus. "Kontraknya kita harapkan sudah tercapai tanggal 26 September. Tanggal 18 diharapkan muncul pemenang," cetusnya.
Dinas ini juga menanti adanya pemenang dalam pekerjaan pembuatan pagar keliling TPA senilai Rp 1,8 miliar. TPA yang kini asri itu akan diperindah dengan inisiatif pembuatan pagar bergaya Majapahitan. Lelang sudah digelar sejak 30 Agustus lalu dan diharapkan muncul pemenang tanggal 13 September mendatang. "Dan kontraknya tanggal 21 September mendatang," tukas Ferry kemudian.
Ditemui terpisah, Ketua ULP sekaligus Plt. Kepala PUPR Agus Heri Santoso tak menampik adanya rombongan proyek-proyek fisik di akhir tahun ini. Agus mengatakan sejumlah faktor mendasari aksi borongan lelang ini. "Banyak hal, seperti kecukupan syarat administrasi dokumen lelang, kekurangan dokumen dan retender," paparnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Siapkan Bantuan Pembangunan Rumah bagi Korban Kebakaran Mentikan
Meski demikian, ia berharap agar pekerjaan yang ditenderkan selesai tepat waktu sesuai target. "Ya kami harapkan selesai tepat waktu. Biar hasilnya dapat dirasakan masyarakat," pungkasnya. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News