TUBAN, BANGSAONLINE.com - Persoalan masyarakat di seputaran perusahaan Semen Gresik (SG) Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban sepertinya tak pernah ada ujung.
Hal ini dirasakan oleh puluhan pedagang asongan yang selama ini mengais rejeki di BUMN penghasil semen tersebut.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Berbasis Sinergi, Langkah SIG Dukung Proyek IKN
"Sebelumnya tidak pernah ada persoalan, hampir 20 tahun kami mencari makan di pabrik, tapi setahun terakhir ini kami terombang-ambing oleh manajemen,” ucap Ketua Paguyuban pedagang asongan Bambang kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (21/9).
Ia mengaku telah melakukan upaya bersama pedagang lain agar tetap dapat berjualan. "Aturan apapun yang ada kami telah patuh. Bahkan pernah mengadu ke DPRD Tuban dengan dikawal beberapa Kepala Desa, namun sampai saat ini belum ada kejelasan. Jika tidak boleh berjualan seharusnya berikan solusi, tidak dibiarkan mengambang begini tanpa kejelasan," pungkas pria 40 tahun itu.
Hal yang sama juga disampaikan M Wafi, salah satu pedagang. Ia bercerita bahwa selama berjualan di area pabrik selalu sembunyi-sembunyi karena takut ketahuan pihak keamanan.
Baca Juga: Perkuat Kemitraan dengan Pelanggan, SIG Gelar Retailer Gathering
"Selama ini kita kucing-kucingan dengan keamanan, kalau ketahuan ya disuruh keluar, tapi kita butuh makan mas," cetus Wafi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Bina lingkungan SG H Siswanto, berjanji akan menanggapi serius perihal kejadian tersebut. Pihaknya akan menyediakan tempat khusus untuk berdagan bagi penjual asongan tersebut.
"Kita sudah menyiapkan area untuk asongan, proses pengerjaannya telah dimulai, mudah-mudahan tempatnya cocok dan hal ini segera selesai. Mohon bersabar, kita sedang mencari jalan yang terbaik," kilah Siswanto. (tb1/wan/rev)
Baca Juga: SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News