SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Penggunaan tabung elpiji 3 kg yang harusnya dinikmati masyarakat miskin, ternyata orang kaya pun menikmati elpiji 3 kg ini. Agar tepat sasaran, pemerintah berencana akan mengalihkan atau mengonversi, dari ukuran 3 kg ke elpiji ukuran 5,5 kg.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Kabupaten Sampang Ir Wahyu Prihartono MT, mengemukakan hal ini, kemarin.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
"Banyak elpiji 3 kg digunakan orang mampu. Seperti rumah makan dan restoran. Yang seharusnya mereka menggunakan elpiji yang 12 kg. Jadi subsidi yang diberikan pemerintah salah sasaran," jelasnya.
Rencana pengalihan penggunaan gas itu akan segera diberlakukan sekitar bulan Oktober 2017, dengan terlebih dahulu akan dilakukan sosialisasi. "Sekarang Pertamina lagi melakukan pengkajian terhadap konversi itu. Sebab, bila dikalkulasi harganya lebih murah yang ukuran 5,5 kilo gram itu,” tandasnya.
Selain itu, menurut Wahyu Prihartono, sejak terjadi konversi dari minyak tanah ke gas mulai 2009, kebutuhan gas elpiji terus meningkat. Akibatnya, saat ini Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) mengimpor gas sekitar 70 persen. Untuk memenuhi kebutuhan gas secara nasional.
Baca Juga: Ini Respons Bupati Kediri Soal Kelangkaan Tabung Gas Elpiji yang Dikeluhkan PKL
“Dulu, sejak pakai minyak, pemerintah subsidi sampai 7 ribu lebih per liter. Akhirnya, dikonversi ke gas. Subsidinya menjadi Rp 2.500. Pemerintah mempunyai cadangan sebesar Rp 179 triliun. Bentuk realisasinya, pemerintah memberikan tabung gas 3 kg dengan kompornya," pungkasnya. (hri/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News