Wow! Ubah Kardus Bekas jadi Berbagai Bentuk, Dibandrol Puluhan Juta

Wow! Ubah Kardus Bekas jadi Berbagai Bentuk, Dibandrol Puluhan Juta Replika sepeda motor berbahan kardus dengan skala 1:1. Wow! foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kardus bisa disulap menjadi furnitur dan karya seni. Ini yang dilakukan tiga mahasiswa Dispro TI ITS, Angger, Anggara dan Arief. Bahkan karya meraka dibandrol ratusan juta rupiah, setelah mereka mengibarkan wirausaha berlabel Dus Duk Duk.

Diawali tahun 2013, hanya bermodalkan kardus bekas menjadi sebuah produk bernilai dan berestetika tinggi. “Awalnya sih kardus kebanyakan dipakai untuk packaging barang. Kemudian jadi bahan untuk dibuang atau dikilo,” kata Arief, salah satu pemilik Dus Duk Duk.

Saat ini Dus Duk Duk sudah merambah bisnis ritel untuk kerajinan kardus. Beberapa produk yang diritel, seperti mainan anak-anak berbentuk binatang, pesawat, organ tubuh, sampai kursi pun diproduksi dan dipasarkan.

Produk ini tidak main-main, mereka menyiapkan teknik khusus dalam pembuatannya. Cairan khusus dibuat untuk membuat kardus ini lebih tahan lama dan kuat. “Untuk kursinya bisa menahan bobot sekitar 150 -180 kilogram,” tambah Angger.

Meskipun belum pernah mengekspor, mereka pernah bekerja sama dengan art designer dan arsitektur dari Italia dan Belanda. Kini, negara Italia yang sudah berlangganan selalu memesan kepala rusa dan siluet dari bahan kardus ini. Sedangkan Negara kincir angin yang baru tahun 2015 menjalin kerjasama dengan Dus Duk Duk untuk berkolaborasi.

Arief menambahkan, dua negara meminta untuk dibuatkan produk dari kardus sesuai desain apa yang diminta. Harganya pun lumayan, sampai Rp 10 juta untuk produk instalasi seni yang dipajang, sebagai kap lampu modula hotel di Negara khas tulip tersebut.

Dus Duk Duk dibanderol mulai Rp 100 ribu - Rp 60 juta, tergantung seberapa rumit desain yang akan dipesan. Permintaan produk terbanyak biasanya berupa instalasi untuk mall, hotel, kantor, pameran dan dekorasi lainnya.

Untuk bahan dasarnya, Arief beserta kawan-kawannya membeli kardus kardus di pabrik-pabrik yang ada di sekitar Surabaya. ”Seiring dengan permintaan konsumen yang semakin meningkat dan menuntut kualitas lebih bagus dan lebih awet. Kami pun akhirnya lari ke pengepul dari pabrik langsung di satu desa yang berada di Kota Mojokerto,” tambah Anggara.

Bahkan, saat BANGSAONLINE berkunjung ke ‘studio’ mereka, ada pengunjung yang langsung membeli secara kontan, sebuah karya mereka seharga Rp 75 juta. (Ozy/UTM)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO