Kang Yoto Minta Proyek Migas J-TB Bojonegoro Utamakan Naker Lokal

Kang Yoto Minta Proyek Migas J-TB Bojonegoro Utamakan Naker Lokal Lokasi proyek J-TB.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Setelah diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Minerel (ESDM) Ignasius Jonan bulan lalu, Pemkab Kabupaten Bojonegoro langsung menggelar rapat koordinasi terkait proyek pengembangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Selasa (17/10).

Hadir dalam rakor tersebut, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, Komandan Kodim Letkol Infanteri M. Herry Subagyo, perwakilan anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro serta manajemen Pertamina EP Cepu dan Perwakilan PT Rekin.

Baca Juga: Unugiri Bojonegoro Dukung Pertamina Tingkatkan Ketahanan Energi Nasional

Acara yang berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai 7 Gedung Pemkab Bojonegoro ini dipimpin langsung oleh Bupati Suyoto. Menurut Kang Yoto -sapaan Suyoto-, pertemuan ini dalam rangka mendukung percepatan proyek JTB.

"Kita mendukung secara teknis proyek ini lancar dan secara bisnis akan membawa dampak positif atau keuntungan dari sisi bisnis. Saya berharap tidak ada gejolak yang terjadi di tengah masyarakat," ucap Suyoto.

Untuk itu, Bupati meminta agar proyek JTB mengutamakan kearifan lokal dengan cara merekrut tenaga kerja lokal. Dipaparkan Kang Yoto, Bojonegoro sudah memiliki perda nomer 23 tahun 2011 untuk mengawal dengan baik keterlibatan lokal.

Baca Juga: Tahun 2022, Pasokan Gas di Jatim Diproyeksikan Melebihi Permintaan

"Untuk unskill diutamakan adalah lokal, yang middle skill jika warga Bojonegoro mampu agar dilibatkan. Demikian juga dari sisi bisnis agar kontraktor lokal ataupun sub kontraktor dilibatkan dengan memperhatikan nilai kewajaran tentunya," tuturnya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Syukur Priyanto. Ia juga berharap agar operator memprioritaskan tenaga kerja dari Bojonegoro. Politikus partai Demokrat ini juga menyarankan agar proyek bisa dipecah-pecah menjadi beberapa sub yang lebih kecil sehingga kontraktor lokal bisa terlibat.

"Apalagi kontraktor lokal Bojonegoro punya pengalaman pahit yang membuat mereka gulung tikar," bebernya.

Baca Juga: Menteri ESDM Andalkan Proyek J-TB untuk Penuhi Kebutuhan Gas di Jatim dan Jateng

Pertemuan ini juga membahas perkembangan suasana keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Bojonegoro, utamanya di sektar wilayah proyek Migas. "Kejadian di Blok Cepu beberapa tahun silam menjadi pelajaran bagi kami dan semua pihak, jangan sampai hal itu terjadi di J-TB," paparnya.

Di lain sisi, Adriansyah, dari PEPC berharap agar proyek ini bisa tepat waktu dan akan berhasil sesuai yang diinginkan oleh negara dan memberi dampak positif bagi daerah. Pihaknya berkomitmen membuka akses komunikasi setransparan mungkin terkait hal-hal yang berkembang di JTB.

"Bulan Desember nanti akan dimulai aktivitas proyek JTB," jelasnya.

Baca Juga: Pertamina EP Pasang Absorber Erection di Proyek J-TB Bojonegoro

Sementara itu, Komaruzaman dari PT Rekin menyampaikan bahwa proyek pengolahan gas ini nantinya akan dilakukan selama 36 bulan. Saat ini pihaknya tengah menunggu finalisasi dari pihak ExxonMobil dan segera melalukan penandatangan kontrak.

"Kami sudah memulai melakukan pekerjaan, yakni survei dermaga, jalan, serta melakukan pengurusan perizinan dan design pabrik. Kami juga membuka komunikasi agar tetap terjaga dengan baik. Kita akan terbuka terkait hal-hal yang tengah kita kerjakan," janjinya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO