SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Gerindra mulai memproyeksikan figur purnawirawan baik dari TNI maupun Polri untuk dipasangkan dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti. Pasalnya, sinyal kuat DPP Partai Gerindra akan menyetujui Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menjadi Cagub dari koalisi Partai Gerindra dan partai lain di perhelatan Pilgub Jatim tahun 2018. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Abdul Malik.
Menurut Malik, bukti nyata DPP Partai Gerindra akan mengusung La Nyalla adalah tidak adanya instruksi melarang La Nyalla memasang baliho dengan gambar bersanding dengan Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di berbagai daerah di Jatim
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
"Gerindra sudah hampir pasti akan mengusung Pak Nyalla. Sekarang tinggal mencarikan sosok pasangan Cawagub yang tepat. Kami membidik sosok purnawirawan baik dari TNI maupun Polri. Saya kira banyak kandidat yang berasal dari TNI/Polri,” tutur Malik, Selasa (17/10).
Pertimbangan mencari sosok Cawagub dari kalangan purnawirawan, lanjut Malik dikarenakan mereka dikenal memiliki jaringan yang solid hingga di tingkat bawah sehingga bisa menjadi alternatif mesin politik untuk pemenangan pasangan calon.
"Sosok purnawirawan juga lebih mudah diterima oleh partai koalisi," tandas pria yang juga ketua DPD Kongres Advocat Indonesia (KAI) Jatim ini.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
Ditegaskan Malik, Partai Gerindra hampir pasti tidak akan bergabung mendukung pasangan Gus Ipul-Anas maupun Khofifah. Alasannya, partai pengusung mereka itu sudah memiliki Capres yang akan diusung di Pilpres 2019. Sedangkan Partai Gerindra sudah memiliki target mengusung Pak Prabowo pada Pilpres mendatang.
"Percuma khan kalau mendukung Gus Ipul atau Khofifah sebab tidak bisa diharapkan membantu pemenangan Prabowo di Pilpres 2019," imbuhnya.
Di sisi lain dengan berani mengusung calon alternatif, diharapkan bisa memenuhi keinginan sebagaian masyarakat yang ingin ada figur baru di Pilgub Jatim 2018. Dirinya menilai kedua figur Cagub yang muncul itu stok lama dan image di masyarakat juga kurang bagus karena dinilai haus jabatan. Padahal jabatan pemimpin itu amanah dan tak boleh diminta.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
“Ingat pasangan calon yang didukung Partai Gerindra biasanya menang, itu terbukti di Pilgub DKI Jakarta, walaupun awalnya diremehkan tapi akhirnya bisa menang," imbuh politisi asli Madura.
Untuk diketahui, ada sejumlah kandidat berlatar TNI/Polri yang masuk dalam bursa pilgub Jatim, diantaranya, Mayjen TNI (purn) Istu Hari Subagio, mantan Gubernur Akademi Militer kelahiran Nganjuk dan Kombes Pol Dr.Syafiin atau Gus Syaf, perwira menengah Mabes Polri kelahiran Jombang. Selain dua nama tersebut, ada nama Laksamana Madya Moekhlas Sidik, mantan Wakil Kepala Staf TNI AL. Saat ini Moekhlas yang lahir di Jombang itu menjabat Ketua Harian DPP Partai Gerindra. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News