Siraman Waranggono di Tuban Sebagai Regenerasi Seni Karawitan

Siraman Waranggono di Tuban Sebagai Regenerasi Seni Karawitan Prosesi Siraman Waranggono di wisata pemandian Bektiharjo, Semanding.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Obyek wisata Pemandian Bektiharjo, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban tampak berbeda dari hari biasanya, Rabu (1/11) siang tadi. Masyarakat tampak memadati tempat wisata tersebut. Ternyata, masyarakat sengaja datang karena ada gelaran ritual Siraman Waranggono.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemudan dan Olahraga (Disparbudpora) setempat, Sulistiyadi mengatakan, Siraman Waranggono merupakan bekal dasar bagi seniman langen tayub tentang bagaimana pendidikan adab dan sopan santun sebagai Waranggono.

Baca Juga: Selama Liburan Sekolah, Anak-Anak di Tuban Belajar Karawitan

“Sebanyak 85 Waranggono, 65 pramugari, dan 47 pimpinan karawitan dari seluruh Kabupaten Tuban mengikuti wisuda Waranggono ini. Setelah ini para Waranggono diharapkan siap menghibur masyarakat melalui hiburan langen tayub yang sudah dikenal secara Nasional,” ujar Didit sapaan akrab Sulistyadi, seusai prosesi siraman, Rabu (1/11).

Wakil Bupati pun Noor Nahar Hussein turut mengikuti prosesi tersebut. Ia mengatakan kegiatan semacam ini penting untuk melestarikan budaya asli Jawa yang ada di kabupaten Tuban. “Kita memiliki kewajiban untuk terus melestarikan budaya peninggalan sejarah,” katanya.

Baca Juga: Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban

Salah satu peserta siraman, Anita Fitria Erawati asal Desa Wangi, Kecamatan Jatirogo mengaku telah menggeluti kesenian asli Tuban ini sejak masih duduk di bangku SMP. Kecintaannya pada seni karawitan turun dari darah sang ibu, Mbarsih, yang berprofesi sebagai Waranggono senior.

“Ada rasa bangga dapat menjadi bagian dari seniman di Tuban. Selain karena cinta juga sekaligus melestarikan budaya asli daerah,” ucap dara dua puluh tahun itu.

Ia mengaku sudah dua tahun terakhir getol menimba ilmu Waranggono. Hal ini membuatnya lebih terpacu untuk terus mendedikasikan dirinya pada seni karawitan.

Baca Juga: Ratusan Catin Nikah di Malam Songo, Kemenag Tuban Siapkan Puluhan Penghulu

Bahkan dunia seni telah membuatnya malang melintang ke berbagai daerah, di antaranya, Kabupaten Rembang, Bojonegoro, dan Lamongan. ”Saya berharap selepas wisuda ini dapat meningkatkan ilmu yang telah dipelajari dan siap menghibur masyarakat,” pungkas alumnus SMKN 8 Surakarta tersebut. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO