BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Usai turunnya surat tugas DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke tangan Pudji Dewanto untuk bertarung di Pilkada Bojonegoro 27 Juni mendatang, Pudji langsung tancap gas mencari parpol sebagai mitra koalisi.
"Alhamdulillah saya sudah mendapat kepercayaan dari PPP, dan ini adalah tanggungjawab sekaligus langkah awal untuk memulai perjuangan dalam rangka Pemilukada 2018 di Bojonegoro," kata Pudji Dewanto saat dihubungi www.bangsaonline.com, Rabu sore (1/11).
Baca Juga: Anna Muawanah-Wawan Menangi Pilkada Bojonegoro
Pria yang kini menjadi konsultan di daerah Jakarta itu bakal langsung menggeber mesin PPP dan tim khususnya untuk mencari koalisi partai pendukung. Sebab, syarat untuk bisa mendaftar Cabup di KPU harus mengantongi sebelas kursi. Sementara kursi PPP di legislatif hanya lima. Untuk itu, ia harus mencari koalisi parpol lain yang minimal memiliki enam kursi.
"Kita akan berkolaborasi dengan PPP soal ini (mencari koalisi parpol,red). Yang jelas kita langsung bergerak cepat," ucapnya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, DPC PPP Bojonegoro, telah membeber hasil rekomendasi yang turun kepada salah satu bakal calon bupati (Bacabup) yang akan ditarungkan di Pilkada Bojonegoro 2018 mendatang. Rekom tersebut jatuh ke tangan Pudji Dewanto.
Baca Juga: Jelang Coblosan, Panwas dan Polres Bojonegoro Waspadai 'Serangan Bom'
Ketua DPC PPP Bojonegoro Choirul Anam mengatakan, surat yang ia terima dari DPP sementara masih berbentuk surat tugas, yang intinya memberikan tugas kepada saudara Pudji Dewanto. Kata dia, ini belum rekomendasi, tapi setelah prosesnya dilalui biasanya otomatis rekomnya turun.
"Kepastiannya akhir November nanti," jelas Choirul Anam kepada wartawan di kantor DPC PPP Jalan Panglima Polim, Bojonegoro.
Ditanya pertimbangan mendasar surat tugas itu turun ke Pudji Dewanto, Choirul mengaku ada beberapa hal, di antaranya karena saat ini ada di Pilkada Bojonegoro ada pertarungan tiga tokoh elit eksekutif dan legislatif, yakni Bupati Suyoto, Wabup Setyo Hartono dan Ketua DPRD Mitroatin.
Baca Juga: Jalan Rusak, Pengiriman Logistik Pemilu di Bojonegoro Terganggu
"Karena PPP ini sebagai partai yang menengah ke bawah kalau kita masuk ke tiga petarung itu tentu berat. Selain itu pertimbangan lainnya kita ingin mencari calon yang non partai. Kalau calon dari parpol tentu akhirnya akan ngopeni (meramut,red) parpolnya pribadi," paparnya.
Setelah turunnya surat ini, sambung dia, langkah Pudji Dewanto adalah mencari koalisi partai pendukung untuk memenuhi kuota 11 kursi, agar bisa mendaftar Cabup ke KPU Bojonegoro. Selain itu juga mencari pasangan calon wakil.
"Tentu surat tugas ini tidak turun serta merta, tapi ada beberapa pertimbangan yang dilakukan DPP. Termasuk melalui Rampimcam yang diikuti seluruh kader," terangnya. (nur/rev)
Baca Juga: Aman Bojonegoro Ikut Awasi Praktik Money Politic
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News