SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ada yang istimewa dari pameran Batik Fashion Fair 2017 kali ini, yakni menghadirkan Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan. Pasar batik yang hanya ada setiap hari Kamis dan Minggu itu, kini selama lima hari penuh ada di Batik Fashion Fair 2017.
Tidak hanya itu, dalam gelaran tersebut akan ditampilkan juga High Premium Batik, yakni karya-karya kerajinan batik yang memiliki nilai lebih.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
"Bukan hanya dari segi harga, melainkan juga dari filosofinya. Sehingga pengunjung tidak hanya berbelanja, tetapi sekaligus memperoleh pengetahuan nilai-nilai batik secara lebih eksklusif," terang Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama Dadan Kushendarman kepada wartawan saat presscon di Hotel Grand Darmo Jalan Progo, Surabaya, Rabu (29/11).
Ia berjanji akan memakai batik premium yang bisa bercerita sendiri itu sebagai photo booth bagi para pengunjung pameran.
Dengan mengusung tema 'Pesona Kriya Wastra Indonesia', Batik Fashion Fair 2017 yang akan digelar di Grand City pada tanggal 6-10 Desember itu diikuti lebih dari 180 booth peserta yang menampilkan berbagai produk, desain dan motif pilihan batik. Mereka dari kalangan pengusaha industri dan perajin batik, tenun, songket, sulaman serta beragam produk fashion dan aksesoris pilihan terkini.
Baca Juga: Embran Nawawi, Desainer dari Jawa Timur yang Kenalkan Batik di Lao Fashion Week 2024
"Tidak hanya batik premium, dalam pameran tersebut para pengunjung juga bisa membeli batik mulai harga Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu. Jadi bisa dijangkau oleh berbagai kalangan," ucapnya.
Terkait jumlah pengunjung, Dadan mengaku menargetkan sekitar 29 ribu orang yang menghadiri pameran tersebut. Sedangkan target transaksi sebesar 10 hingga 15 persen kenaikannya dari capaian tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 4,26 miliar.
Senada, Ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa timur (APBJ) Putu Sulistiani mengatakan bahwa Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan itu adalah pasar batik yang cukup terkenal sangat murah. Sehingga menjadi jujukan para penjual batik (reseller, red) yang berasal dari berbagai kota. "Sampai Jakarta pun kulakannya ya di situ," ungkapnya.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Ia menerangkan bahwa busana/pakaian batik itu bisa dibagi dua, yakni batik untuk sandang (baju) dan koleksi. Nah, yang untuk koleksi inilah batik premium tampil dengan motif yang bisa bercerita. Maksudnya adalah yang mempunyai filosofi cerita tersendiri.
"Misalnya seperti batik premium dengan motif 'Surya Majapahit' yang menceritakan sejarah kerajaan Majapahit serta filosofinya," ungkap Putu.
Sementara itu, Project Manager PT Debindo Vika menambahkan, dalam event tersebut akan menghadirkan berbagai acara. Mulai dari workshop, fashion show, lomba-lomba, serta kupon belanja yang akan diundi di akhir acara.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
"Kita tidak hanya mengadakan pameran saja, tapi PT Debindo mencoba untuk menghibur para pengunjung yang hadir," tandasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Asperapi, Kadin, Persadir, APPMI, Peraba serta Persana yang baru pertama kali dilibatkan dalam pameran tersebut. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News