
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Pemuda Pamekasan Peduli (FPPP) kembali melakukan aksi di depan kantor Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (4/12).
Aksi ketiga kalinya tersebut buntut tidak adanya sanksi tegas terhadap oknum PNS dan oknum tenaga honorer di kantor Bapedda yang diduga melakukan perbuatan asusila.
Aksi yang sempat diwarnai saling dorong dengan aparat kepolisian setempat karena massa FPPP memaksa mau masuk ke dalam kantor pemkab.Pamekasan.
"Kota Pamekasan sebagai Kota Pelacur karena pemerintah Pamekasan telah membiarkan dan tidak memberikan sanksi tegas terhadap salah satu oknum PNS di kantor Bappeda yang diduga berbuat mesum," teriak Ismail, salah satu orator FPPP di depan sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan.
"Pamekasan bukan lagi sebagai kota Gerbang Salam sebagaimana yang telah menjadi jargon selama ini. Tetapi mulai hari ini Pamekasan sebagai kota pelacur," ujarnya.
Plt Sekda Pamekasan Muhammad Alwi yang menemui massa menjelaskan jika kasus tersebut akan diselesaikan sesuai dengan regulasi yang ada dan menyerahkan penanganan kasus tersebut ke Bappeda.
“Kasus ini biar Bappeda yang menangani, karena itu (PNS) di bawah naungannya. Jadi sesuai prosedural saja,” jelasnya. (err/rev)