PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Sekitar Rp 6 miliar digelontorkan oleh Pemerintah Tianjin, Tiongkok kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 2 Kabupaten Ponorogo, Selasa (12/12) sore. Pemberian bantuan berupa barang itu diberikan oleh Sekolah Pusat Pendidikan Kejuruan Dongli, Distrik Tianjin, Tiongkok atas kunjungan dari SMK PGRI 2 beberapa waktu lalu ke sekolah tersebut.
Dari kunjungan itu mereka melihat peralatan yang ada di situ dan cocok baru membuat MoU. Barang-barang itu berupa drone, robotic, otomation, big screen TV (display) dan lain sebagainya itu diberikan secara gratis oleh pihak SMK Dongli Tianjin.
Baca Juga: Relokasi Dampak Tanah Gerak di Ponorogo, Gubernur Khofifah Resmikan 56 Huntara
"Display bisa realtime pakai internet. Kalau guru-guru ada kelas di Tianjin bisa dilihat di sini (SMK PGRI 2, red) begitu juga sebaliknya," ungkap Executive Director East Java Exchange Center In Tianjin China Jasper Ho kepada BANGSAONLINE.
Terpilihnya SMK PGRI 2 itu Jasper mengaku, atas rekomendasi dari Dinas Pendidikan Jatim. Mereka menilai sekolah tersebut mempunyai potensi untuk berkembang dilihat dari berbagai prestasi yang berhasil diraih di berbagai lomba.
Pemberian bantuan tersebut juga tidak terlepas dari program pertukaran siswa (student exchange) yang sudah lama terjalin antara kedua lembaga pendidikan vokasi beda negara tersebut.
"Dengan policy baru, Tianjin setiap tahunnya akan memberikan beasiswa pendidikan kepada Jatim untuk belajar ke China," pungkas Senior Adviser East Java Provincial Government itu.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Apresiasi Kirab Budaya Grebeg Tutup Suro di Ponorogo
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 2 Kab Ponorogo Syamhadi Arifin menjelaskan, dipilihnya barang-barang berupa robotic, drone dan lain sebagainya itu bertujuan untuk pembelajaran kepada para siswanya. "Kita diajari cara merakit robot, drone serta servisnya. Termasuk juga memprogram sebuah hp android," terang Syam.
Ia menambahkan bahwa tahun depan akan mengirimkan sebanyak enam orang guru berikut 20 siswa untuk belajar ilmu tambahan. "Masih ada peralatan-peralatan yang akan datang di sesi berikutnya ini," ungkapnya.
Dirinya berharap, lewat Luban Workshop yang berdiri di sekolahnya itu bisa mengangkat kualitas guru dan murid di masa mendatang. Selain itu, tempat pelatihan tersebut bisa menjadi pusat pelatihan modern di Jatim. "Dan saya berharap bisa mencetak murid dan guru kreatif dan inovatif. Hingga bisa ikut lomba di tingkat internasional," harapnya.
Baca Juga: Bupati Ponorogo akan bangun Museum Peradaban di Kawasan Monumen Reog
Sementara itu, Kepala SMK Dongli Mrs. Liu Ping, mewakili pemerintahannya menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kerjasama tersebut. Proses kerjasama ini dinilainya sebagai sebuah sejarah.
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Bakorwil Madiun Poppy Hariyati, Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno serta 10 delegasi Tianjin China yang dipimpin Vice President of Mrs. Liu Ping, didampingi Executive Director Exchange Center Jasper Ho. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News