
KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Permasalahan banjir yang melanda Kota Malang belakangan ini menjadi tugas berat Wali Kota Malang HM Anton. Khususnya banjir, tanah longsor serta pohon tumbang yang terjadi di Kecamatan Klojen sekitar tiga hari yang lalu.
Hal itu ia ungkapkan di acara gerakan pembuatan 1 juta biopori Pramuka Kwarda, yang dilaksanakan kwartir cabang Kota Malang, di RW 7 Kampung Wareng Kelurahan Kedungkandang. Acara itu dilakukan secara simbolis bersama Ketua Kwarcab Hj.Dewi Farida S serta Mapincab Kwarcab Kota Malang, Senin (18/12).
"Pembuatan biopori tidak sekadar gerakannya saja yang dibesarkan. Tapi nilai manfaatnya yang lebih diutamakan oleh masyarakat. Sebab biopori selain mampu sebagai resapan air, juga bisa mewujudkan lingkungan sehat dan bersih plus bisa menanggulangi banjir," tandas Anton.
Ia menuturkan, banjir yang terjadi di Kota Malang menurutnya sangat komplek permasalahannya hingga membuatnya merasa serba repot untuk menindak tegas kepada masyakarat. Hampir mayoritas membangun bangunan di atas atau di badan sungai, sehingga penyempitan aliran sungai pasti terjadi.
"Kebetulan Kota Malang kebagian 27 ribu pembuatan biopori, dengan disebar di 57 Kelurahan, namun fokusnya dimana saya kurang paham," pungkas Ketua PITI Malang ini.
Saat ditanya kelanjutan proyek Jacking bernilai miliaran rupiah yang mangkrak, Anton mengungkapkan jika permasalahan hokum tersebut masih menjadi pembahasan di MA. "Kendati sudah ada putusan, tapi masih menunggu turunnya. Dan kita masih tetap akan mengupayakan," cetus calon incumbent dari PKB itu. (iwa/thu/ian)