SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Sujono bukan sekadar pengamen biasa. Disamping menyanyi di tempat yang dia singgahi, mata pria 49 tahun itu juga jelalatan mencari sesuatu yang bisa diembat. Modus itu sudah dua kali berjalan mulus. Sabtu (16/12) kemarin, dia kembali mencoba peruntungannya.
Jono mendatangi Perumahan Mutiara Citra Graha (MCG) di Desa Bligo, Candi. Warga Bojonegoro yang indekos di Lemahputro, Sidoarjo itu berkeliling dari rumah ke rumah. Nah, di tempat tinggal Richila, dia menemukan incaran. “Sudah nyanyi lama, orangnya tidak keluar-keluar,” jelasnya di Polsek Candi, Minggu (18/12).
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
Bapak tiga anak itu kemudian melihat motor Yamaha Mio di pekarangan rumah. Eh, di jok depan motor matic tersebut terlihat dompet. Isinya uang Rp 350 ribu. Jono pun langsung meraupnya dan kabur. Dia tidak sadar bahwa aksinya dipantau Satpam Perumahan Suhantuko.
Suhantuko langsung menangkapnya. Lelaki 43 tahun itu meminta pelaku mengeluarkan uang yang dimasukkan ke saku celana. Jono kemudian diserahkan ke pihak berwajib. Saat di kantor, ia mengaku uang hasil curiannya ditabung untuk jaga-jaga biaya tahlilan seribu hari mertuanya. "Acara tahlilan itu rencananya akan digelar Maret mendatang. Hasil ngamen hanya cukup untuk kebutuhan hidup,” imbuhnya.
Jono mengaku pencurian itu bukan yang pertama kali. Satu bulan sebelumnya, dia juga pernah mengembat barang di Celeb, Sidoarjo. “Ada tas di depan rumah, isinya uang Rp 1 juta dan dua HP,” tuturnya. Nah, aksi serupa kembali diulangi Jumat (15/12) di Lemahputro. Jono mendapat hasil Rp 500 ribu. Uang itu juga berada di meja ruang tamu.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden, Polresta Sidoarjo Ungkap Kasus Judol Periode Oktober-November 2024
Kapolsek Candi Kompol Kusminto menuturkan, modus pelaku selama ini adalah memanfaatkan situasi yang lengang. Jono lebih dulu memastikan kondisi di sekitar lokasi incarannya sepi sebelum beraksi. “Cukup unik, sekilas ya seperti pengamen biasa,” jelasnya.
Kusminto mengimbau warga lebih waspada. Jika memang tidak sempat meladeni pengamen, lebih baik pintu rumah dikunci dari dalam. Jadi, kesempatan mereka mengacak-acak rumah yang disinggahi menjadi tertutup. “Untuk kasus di MCG, korban saat itu baru pulang dari pasar. Buru-buru masuk rumah. Yang bersangkutan lupa mengambil uang yang ditaruh di saku motor,” ucap perwira polisi dengan satu melati di pundaknya itu. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News