
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Banjir bandang membawa berkah. Setidaknya itulah yang terjadi di Perguruan Islam Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Arjosari, Pacitan. Seiring musibah banjir bandang yang terjadi bulan lalu, Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri kabinetnya datang untuk kali pertama ke ponpes tersebut.
Kali ini, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi yang berkunjung ke Ponpes Tremas dalam rangka musyawarah besar dan reuni akbar nasional III Ikatan Alumni Pondok Tremas (IAPT), Minggu (24/12).
Menpora datang ke Pacitan menggunakan helikopter Polri P-III4 dan mendarat di helipad Denlanud Metereologi Iswahjudi. Ia disambut sejumlah petinggi TNI, di antaranya, Danrem 081/DSJ Kolonel (Inf) R Sidharta Wisnu, dan Kasdim 0801 Mayor (Inf) Sigit Dwi Untoro.
Selain itu, Kapolres Pacitan AKBP Setya K Hariyanto juga hadir menyambut kedatangan Menpora bersama dengan Bupati Indartato dan jajaran terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Pimpinan Ponpes Tremas KH. Fuad Dimyati mengaku sangat berbangga hati atas kehadiran Menpora ke Pacitan. "Semoga ini akan menjadi amal ibadah bagi kita semua," ujar Kyai Fuad.
Dia mengungkapkan, beberapa waktu lalu di Pacitan juga Arjosari sempat kedatangan keberkahan rejeki berupa air besar sehingga menggenangi seluruh area Ponpes Tremas.
"Akan tetapi dengan adanya itu (banjir), kami mendapat berkah kedatangan Presiden Jokowi. Saat ini, kami tengah mengemban amanah untuk memimpin Perguruan Islam Pondok Tremas. Sebagai generasi muda tentu kami perlu dukungan dan doa restu dari para kyai sepuh," urai Kyai yang akrab disapa dengan Gus Fuad ini.
Hal yang sama juga disampaikan Menpora Imam Nahrawi. Ia menyampaikan apresiasinya atas sambutan yang sangat luar biasa kepada seluruh warga Pacitan, khususnya di Ponpes Tremas tersebut.
"Pondok Tremas merupakan pondok yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sebab, para kyainya banyak melahirkan kitab yang dijadikan acuan oleh pondok pondok pesantren lainnya di Indonesia," ungkapnya.
Menurut Menpora, pondok pesantren merupakan pusat pendidikan yang tidak tergerus oleh era globalisasi. Ponpes tetap bisa mencetak generasi yang terus berprogres.
"Etika akhlak saat ini menjadi pondasi bagi bangsa Indonesia. Pesantren lah yang masih menjaga kearifan lokal dan akhlak budi pekerti. Kementerian Pemuda dan Olah Raga saat ini sedang menggulirkan liga santri untuk mencari bibit-bibit atlet berprestasi. Kami berharap kepada santri harus siap siaga menjaga negara," pintanya.
Pada kesempatan kunkernya ke Pacitan, Menpora juga menyempatkan diri berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pacitan. Di situ ia sengaja menjenguk Gus Lukman, mantan anggota DPRD Pacitan periode 1999-2004 yang tersandung kasus korupsi dana APBD. Selain juga melihat-lihat fasilitas serta sarana dan prasarana di dalam LP. (yun/rev)