SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pendaftaran calon pasangan peserta pemilihan gubernur Jawa Timur tahun 2018 tinggal menghitung hari. Dukungan terhadap calon kandidat pun terus mengalir. Salah satunya dukungan yang diberikan ormas Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) Jatim kepada Emil Elestianto Dardak yang merupakan bakal Cawagub Jatim pendamping Khofifah Indar Parawansa. Ormas pemuda yang berdiri sejak 31 Mei 1947 itu menilai Emil layak memimpin Jatim bersa Khofifah.
Pada kesempatan itu, Emil juga didaulat menjadi anggota kehormatan Pemuda Demokrat Indonesia Jawa Timur. Pengukuhan anggota kehormatan itu dilakukan dengan penyematan jaket PDI kepada Bupati Trenggalek tersebut. Emil juga didaulat sebagai pembicara dalam Sarasehan Kebangsaan Pemuda Demokrat Indonesia Jawa Timur. Dalam paparannya, suami artis Arumi Bachsin itu memukau ratusan kader PDI.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
"Beliau ini (Emil Dardak-red) calon kepala daerah yang mewakili generasi milenial. Usianya baru 34 tahun tapi kemampuannya sudah luar biasa. Saya kira layak didukung untuk naik kelas menjadi kepala daerah di level provinsi," ujar Fandi Utomo, Dewan Pembina DPD PDI Jatim, Rabu (27/12).
Anggota Komisi II DPR RI ini mengungkapkan, tahun depan Jawa Timur akan mengalami ledakan penduduk usia produktif atau biasa disebut bonus demografi. Karena itu, sebagai calon pemimpin Jawa Timur untuk 5 tahun ke depan, pihaknya merasa perlu mendengar konsep dan visi Emil Dardak.
Menurut Fandi, Emil adalah representasi sebagai bagian dari generasi milenial. Karena itu, dia bisa memahami denyut nadi generasi milenial dan apa yang mereka butuhkan. Sementara kalau calon yang lain hanya sebatas klaim sebagai generasi milenial tapi faktanya sudah di luar kriteria generasi milenial.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
"Lihat saja tadi, pemasaran Mas Emil sangat baik dan memukai audiens yang mayoritas anak muda. Itu karena dia tidak hanya bicara permasalahan generasi milenial tapi ia sendiri bagian dari generasi itu, sehingga konsepnya jelas dan mengena," tutur anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.
Sementara itu, Emil menjelaskan program Indonesia Emas tahun 2045 harus disongsong mulai saat ini. Karena itu, penting bagi generasi muda Jawa Timur, terutama mereka yang masuk kategori generasi milenial untuk untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan global di masa depan.
Mantan Ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Jepang itu mencontohkan perkembangan teknologi yang begitu cepat harus bisa dimanfaatkan generasi muda untuk kegiatan yang produktif. Sebab, hari ini transaksi tunai mulai bergeser ke non tunai. Pertumbuhan E-Commerce dari hari ke hari pun semakin pesat. Internet tidak lagi sarana untuk mencari informasi tapi sudah menjadi media untuk mencari keuntungan.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Perkembangan teknologi harus mampu ditangkap dan dimanfaatkan oleh generasi muda. Dengan begitu bonus demografi yang dimiliki Jatim akan berimbas positif. Dan pemerintah provinsi harus hadir untuk ke arah itu. Seperti yang dilakukan Pemkab Trenggalek untuk memasarkan batik Terang Ing Galih," pungkas cucu Kiai Mohammad Dardak ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News