SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gedung Negara Grahadi yang biasa digunakan untuk resepsi acara protokoler dan menerima tamu-tamu VVIP tiba-tiba geger. Pasalnya, gedung yang juga merupakan kediaman resmi Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu didatangi pria yang mengamuk. Pria yang belakangan diketahui bernama Sugeng, warga Gunungsari, Kecamatan Wonokromo itu menaiki pagar gedung Grahadi sambil berteriak-teriak tak jelas.
Petugas piket Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga tak tinggal diam. Mereka meminta pria tersebut turun dari pagar gedung Grahadi. Namun permintaan itu tak dihiraukan. Bahkan pria yang datang membawa tas tersebut balik menantang petugas. Tak ingin mengambil risiko lebih jauh, Satpol PP mengontak polisi dari Polsek Genteng.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Tak lama, tiga polisi berpakaian preman tiba. Tapi kedatangan polisi tak menyurutkan nyali Sugeng. Ia pun menolak turun dari pagar Grahadi. Ketika ditarik paksa polisi, ia melawan dan memukul kepala polisi dengan botol yang ia simpan dalam tas. Meski dua polisi terluka, namun polisi berhasil meringkus pria itu tanpa menggunakan tembakan.
"Dia bawa botol diisi bensin lengkap dengan sumbunya, mirip bom molotov. Untung bisa diringkus polisi berpakaian preman. Kalau tidak, mungkin bisa berbuat lebih jauh," ujar Muji, pengendara motor yang kebetulan lewat Grahadi, Sabtu (6/1).
Terpisah, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto menegaskan tidak ada bom molotov di halaman gedung negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo 7 Surabaya pada Sabtu Sore.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Penegasan disampaikannnya menjawab pertanyaan media mengenai adanya isu terdapat bom molotov di Grahadi.
"Yang terjadi, pada pukul 11.00 WIB seorang yang mengalami gangguan jiwa duduk di atas pagar depan gedung Grahadi. Di bawahnya, ia membawa botol berisi bensin dan yang ditali sehingga mirip bom molotov. Selain itu, yang bersangkutan membawa burung dara mati di keranjang dan sepeda angin," terangnya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Kini laki-laki tersebut dibawa ke Polrestabes Surabaya. "Dari performance-nya saja kita tahu bahwa orang yang duduk di atas pagar Grahadi mengalami gangguan jiwa," ujarnya sambil menunjukkan fotonya.
"Saat diminta turun dari pagar oleh petugas Satpol PP, penderita gangguan jiwa ini marah. 'Kalian orang-orang sombong, saya tidak boleh duduk di sini,'" ujarnya mengutip perkataan yang bersangkutan. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News