LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengeluarkan awan panas guguran, Minggu (07/01) pagi. Berdasarkan informasi yang didapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, bahwa gunung tertinggi di pulau Jawa itu mengeluarkan awan panas sejauh 1,5 kilometer dari puncak gunung.
"Status Gunung Semeru saat ini masih level II waspada," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi. S.
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak satu kali dwngan amplitudo 20 milimeter dan durasi 819 detik.
"Posisi luncuran awan panas guguran ini berasal dari tumpukan material lava yang berada satu kilometer dari puncak Semeru. Sementara jarak luncuran dari titik guguran sekitar 1,5 kilometer yang mengarah ke besuk bang dan besuk kembar," kata Wawan.
Laporan dari pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, saat ini Gunung Semeru mengeluarkan 71 kali letusan, guguran sebanyak 15 kali, hembusan sebanyak 9 kali, dan gempa vulkanik dalam sebanyak 1 kali.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Dengan begitu, BPBD Lumajang mengimbau kepada para penambang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru untuk tetap waspada saat melakukan penambangan pasir. Karena jika di puncak Gunung Semeru terjadi hujan maka akan membawa material pasir dan batu.
"Para penambang harus berhati-hati saat hujan turun di puncak Gunung Semeru. Sebab akan menyebabkan lahan hujan yang membawa material yang bisa membahayakan para penambang," terangnya. (ron/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News