GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dua warga Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Irawan Hidayat dan Abdul Rouf mendatangi Polres Gresik, Senin (8/1/2018). Mereka mengadukan proses Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa (P3D) di desa mereka yang dinilai tidak prosedural karena diduga ada kecurangan.
Selain ke Polres, mereka juga lapor ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemkab Gresik.
Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024
Dalam laporannya, Irawan menuding panitia P3D telah mengondisikan sejumlah peserta rekrutmen agar lolos ujian tulis. Adapun 3 jabatan yang diperebutkan dalam rekrutmen ini yakni Sekretaris Desa (Sekdes), Kasi Pemerintahan, dan Kepala Dusun (Kasun).
"Peserta yang ikut perekrutan perangkat desa 6 orang dan yang lolos 3 orang. Kami curiga dengan pembuatan soal ujian tulis yang dibuat oleh Universitas Merdeka Malang. Karena Ketua Panitianya menempuh S2 di PTS tersebut. Sehingga sangat dimungkinkan adanya pembocoran soal atau kunci jawaban," ujar Irawan yang juga dibenarkan oleh Rouf kepada wartawan usai melapor, Senin (8/1/2018).
Tak sampai di situ, Irawan juga mencurigai adanya dugaan transaksi uang (suap) dalam proses P3D. Ia mengaku telah mendengar adanya peserta yang membayar uang Rp 25 juta dan 200 juta dalam perekrutan ini.
Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak
"Untuk Kasi Pemerintahan kabarnya bayar Rp 25 juta dan yang Kasun bayar Rp 200 juta," ungkapnya.
Sementara Kepala DPMD Gresik Tursilowanto Hariogi menyatakan sudah menerima pengaduan secara tertulis terkait dugaan kecurangan dalam proses P3D di Desa Banter. Ia berjanji akan menindaklanjuti dugaan kecurangan tersebut.
"Bila perlu akan kita lanjutkan perkara ini ke jalur hukum bilamana terbukti," ujarnya.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani
Terkait laporan tersebut, Tursilo juga mengaku sudah menyampaikan langsung ke Bupati Sambari. Sebagai tindak lanjut, pihaknya langsung mengundang seluruh Camat se-Kabupaten Gresik, Senin (8/1/2018) malam.
"Kita undang seluruh Camat biar tahu permasalahan apa saja di wilayah mereka masing-masing," terangnya.
Sementara Kanit Tipikor Polres Gresik Ipda Tomi Kurniawan kepada wartawan membenarkan adanya laporan tersebut. "Tadi katanya anggota memang ada yang lapor. Tapi saya belum mempelajarinya karena masih ada di luar," katanya.
Baca Juga: Lindungi Perangkat, Desa Sukowati Gresik Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sayang, pihak Panitia P3D Desa Banter belum bisa dikonfirmasi soal laporan tersebut. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News