BANGSAONLINE.com - Kiai Asep dikenal sebagai kiai dermawan dan banyak bersedekah. Semua tamu yang diundang ke ndalemnya, baik di Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya maupun Pacet Mojokerto, selalu disedekahi uang dan sarung. Ia berpegang kepada hadits Rasulullah SAW yang intinya; Allah SWT berjanji akan melipatgandakan rejeki orang yang suka bersedekah. ”Kalau Allah sudah berjanji pasti ditepati dan kita akan diberi rejeki yang lebih banyak dan lebih baik,” katanya.
Selain uang, Kiai Asep juga sedekah makanan, sarung dan sajadah.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Kiai Asep juga banyak memberi beasiswa terhadap para santrinya. ”Sudah ribuan santri yang saya beri beasiswa,” katanya.
Beasiswa itu ada kalanya ke luar negeri seperti Maroko, Australia, Mesir, Jepang, Amerika, Turki, dan sebagainya. Namun banyak juga yang diberi beasiswa untuk belajar di perguruan tinggi dalam negeri.
Umumnya mereka santri yang cerdas dan pintar. ”Banyak yang S-2 dan S-3,” kata Ketua Umum Persatuan Guru NU (Pergunu) ini.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Mochtar, salah satu wali santri asal Banyuwangi kepada bangsaonline.com menuturkan bahwa anaknya juga dapat beasiswa dari Pesantren Amanatul Ummah. Ia menuturkan bahwa anaknya kuliah di sebuah perguruan tinggi di Maroko.
”Anak saya kerasan di Maroko. Sudah dua tahun tak pulang. Sekarang mau meneruskan S-2 di Maroko,” tuturnya kepada bangsaonline.com di Banyuwangi.
Menurut Kiai Asep, santri dan alumni Pesantren Amanatul Ummah di Banyuwangi mencapai ribuan. ”Ada sekitar 2000-an,” ungkapnya.
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Para wali santri Amanatul Ummah di Banyuwangi sangat loyal. Apalagi mereka banyak dari kelas ekonomi menengah ke atas. Bahkan ada wali santri yang punya 3 hotel. Kebetulan belum lama ini Kiai Asep menggelar diklat untuk pemenangan Khofifah yang diikuti ratusan peserta di Banyuwangi.
”Acara ini juga dibantu wali santri. Kalau saya ada acara di Banyuwangi mereka pasti memfasilitasi. Seperti sekarang ini memreka menyiapkan hotel, konsumsi dan trasportasi sampai ratusan juta,” katanya.
Kiai Asep sendiri mengaku banyak memiliki tanah di Banyuwangi. ”Ada juga kebun kelapa. Tapi saya suruh tangani wali santri. Hasilnya saya berikan mereka,” katanya. Rencananya, salah satu bidang tanah milik Kiai Asep di Banyuwangi mau dibangun Gedung Amanatul Ummah untuk acara-acara pertemuan dan penginapan. (bersambung)
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News