KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Kota Blitar harus lebih mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue. Hal itu karena cuaca saat ini yang tak lagi bisa diprediksi.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar Mumammad Mukhlis mengimbau agar pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah berkembang-biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue harus dilakukan setiap saat. Bukan hanya saat intensitas hujan sedang tinggi.
Baca Juga: DBD dan Chikungunya Hantui Masyarakat di Kota Blitar saat Musim Hujan
"Selama sepuluh tahun terakhir cuaca kan sudah tidak bisa diprediksi, kadang musim kemarau pun masih turun hujan. Makanya biasanya ada kasus DBD meski sedang kemarau," papar Muhammad Mukhlis, Selasa (16/1).
Menurutnya nyamuk Aedes Aegypti justru mengalami peningkatan perkembangbiakan saat memasuki pergantian cuaca dari musim kemarau ke musim hujan, maupun dari musim hujan ke musim kemarau.
"Saat pergantian musim perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti meningkat dan cukup tinggi. Sedangkan saat curah hujan tinggi atau hujan terjadi terus menerus, perkembangbiakan nyamuk justru menurun. Kemudian saat akan memasuki musim kemarau lagi baru akan naik lagi," ungkap Muhammad Mukhlis.
Baca Juga: Selama 2021, Kasus DBD di Blitar Turun 50 Persen
Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap waspada dan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Pihaknya juga terus menggalakkan sosialisasi melalui petugas di masing-masing kelurahan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Langkah ini diyakini Dinkes Kota Blitar efektif menekan kasus DBD. Terbukti tahun 2017 jumlah kasus mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun 2016. Tahun 2016 terdapat 263 kasus DBD, sedangkan tahun 2017 Dinkes menemukan 104 kasus.
"Tentu saja yang paling ampuh adalah dengan PSN, karena PSN bida membunuh nyamuk hingga ke jentiknya. Berbeda dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa," tuturnya. (blt1/tri/rev)
Baca Juga: Tren DBD di Blitar Menurun Selama Semester Pertama Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News