Difitnah Kirim Surat ke Kiai Idris Hamid Pasuruan, Kiai Asep: Itu Ingin Mecah Belah Kiai dan Jatim

Difitnah Kirim Surat ke Kiai Idris Hamid Pasuruan, Kiai Asep: Itu Ingin Mecah Belah Kiai dan Jatim Inilah surat yang mengatasnamakan Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep Saifuddin Chalim menyebut surat ini fitnah. Foto: istimewa/WA

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto membantah telah berkirim surat kepada KH Idris Hamid Pasuruan. ”Ini kok ada surat fitnah seperti ini ya. Saya heran. Saya kan gak pernah menulis surat kepada Kiai Idris dan kepada kiai lain atau kepada tokoh masyarakat manapun,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada bangsaonline.com, Jumat (19/1/2018). ”Belum apa-apa sudah difitnah kayak gini. Saya gak pernah berkirim surat kepada beliau,” tambah Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu tak habis pikir.

Kiai Asep tak mau suudzon (buruk sangka) kepada siapapun, tapi ia sangat menyayangkan namanya telah dicatut sebagai atas nama dalam surat itu. Pantauan bangsaonline.com, kini beredar surat yang yang mengatasnamakan Kiai Asep Saifuddin Chalim yang ditujukan kepada Kiai Idris Hamid Pasuruan. Surat itu ditulis dalam bahasa Arab ditujukan kepada Kiai Idris Hamid Pasuruan sedang pengirimnya tertulis Kiai Asep Saifuddin Chalim. 

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Isinya sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: Man ista’mal amilan alal muslimina wahuwa ya’lamu anna ghairahu khoirun minhu faqod khonallaha ta’ala warasulahu wal mu’minina. Rowahul Bayhaqi wal Hakim.

Hadits itu dikutip dari Kitab Bujairimi ‘Alal Khatib jilid 4 halaman 318.
Jika diterjemahkan hadits itu berbunyi: ”Barang siapa memilih seorang pemimpin, sedang rakyat yang dipimpin adalah orang-orang Islam, dan dia tahu bahwa calon pemimpin yang tidak dia pilih adalah calon pemimpin yang lebih baik ketimbang yang dia pilih, maka dia sungguh telah berkhianat kepada Allah dan Rasulnya dan kepada orang-orang mukmin.” 

Namun ada yang janggal pada surat tersebut. Alamat pengirim surat itu tak ada nomornya. Hanya disebut: Dari KH Asep Saifuddin Chalim PP Amantul Ummah Jl Siwalankerto Utara-Surabaya. Jadi tak ada nomor rumah dan pesantren yang diasuh Kiai Asep. 

Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

Sebaliknya surat itu mencantumkan alamat tujuan sangat lengkap dan bahkan detail, yaitu Kepada: KH M Idris Hamid PP Bayt Al-Hikmah-Jalan Patiunus No.25 Krampyangan-Kec. Bugul Kidul Kota Pasuruan Kode Pos: 67127. 

Kiai Asep tersenyum melihat kejanggalan itu. ”Surat tersebut bohong dan merupakan bentuk kampanye hitam yang dilakukan oleh oknum yang patut dicurigai ingin memecah belah kiai dan membuat kekacauan di Jawa Timur,” tegas Kiai Asep. 

Putra salah satu pediri NU, KH Abdul Chalim itu mengakui selama ini memang beberapa kali mengutip hadits tersebut. Bahkan hadits itu dikutip dalam brosur-brosur. Tapi Kiai Asep mengaku tak pernah menyampaikan hadits itu kepada para kiai dengan cara berikirim surat atau dengan cara-cara yang tak santun.

Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin

Kiai dermawan yang tiap pagi hari selalu keliling di sekitar pesantrennya untuk menyedekahkan uang jutaan rupiah itu mengaku memilih berdakwah bil-hikmah (bijak), santun dan lebih banyak berinfak demi kebaikan NU dan Umat Islam. Salah satunya dengan cara memberikan beasiswa pada ribuan kader NU untuk menguatkan dan membesarkan Pergunu yang dimpinnya.

”Saya memberi beasiswa kepada anak-anak kita di NU baik S-1, S-2 maupun untuk S-3. Alhamdulillah, sudah ribun anak-anak NU yang saya beri beasiswa,” kata Kiai Asep yang kini mengasuh 8.000 santri penuh prestasi. Santri-santrinya diterima di berbagai perguruan tinggi favorit luar negeri di Jerman, Mesir, Maroko, Amerika, Australia, Jepang, Yaman, Singapura, Malaysia, Inggris dan negara-negara lain, disamping perguruan tinggi negeri favorit dalam negeri seperti Unair, ITS, Unesa, UI, UIN, UB, UGM, Undip, dan perguruan tinggi lainnya. (MA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO