TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupeten Tuban mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk menggelar demo menolak kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah pusat, Jum'at (26/1).
Dalam aksinya, para mahasiswa menuntut Pemkab Tuban tidak tinggal diam terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
"Pemkab harus terus berkomitmen dalam upaya mensejahterakan masyarakat, khususnya para petani. Impor beras ini sangat tidak tepat, karena hanya akan menyengsarakan para petani," ujar Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Tuban Habib Mustofa kepada BANGSAONLINE.com.
Menurut Habib, produksi beras di Tuban sudah mampu menunjang kebutuhan beras nasional, karena tiap tahunnya produksi beras mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 produksi beras mencapai sekitar 539 ribu ton per tahun, sementara tahun 2016 sekitar 572 ribu ton per tahun.
“Kebutuhan beras di Tuban ini surplus, sehingga dapat menyplai kebutuhan nasional, kenapa malah impor beras,” tambah pria asal Kecamatan Palang tersebut.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Sayang, keinginan para mahasiswa untuk menemui Bupati Tuban secara langsung gagal karena yang bersangkutan tengah ada agenda lain. Mahasiswa hanya ditemui oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Murtadji.
“Aspirasi dari teman-teman semua akan kami sampaikan ke pihak kementrian pertanian,” janji Murtadji.
Aksi para mahasiswa tersebut berjalan tertib, aman, dan lancar, dengan mendapat kawalan ketat oleh petugas dari Satpol PP dan Polres setempat. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News